Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capres 2014: Inilah 12 Penantang Kuat Jokowi Sesuai Riset UI

Hasil riset Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mencatat terdapat 12 dari 21 nama menjadi penantang kuat Joko Widodo (Jokowi) yang kini diunggulkan sejumlah lembaga survai memenangi Pilpres 2014.

Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil riset Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mencatat terdapat 12 dari 21 nama menjadi penantang kuat Joko Widodo (Jokowi) yang kini diunggulkan sejumlah lembaga survai memenangi Pilpres 2014.

"Kita cari lawan tanding agar demokrasi sehat. Stop survai karena hasilnya akan sama dan tidak ada gunanya. Kita cari orang berkualitas. Siapa saja," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil riset Mencari Lawan Tanding Jokowi, di Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Menurutnya, 61 pakar menominasikan 21 tokoh potensial sebagai penantang Jokowi.

Ke-21 tokoh itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama.

Selain itu, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudyanto, mantan Wagub Jateng Rustriningsih, dan Ketua Serikat Petani Pasundan Agustiana.

Ada pula CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, akademisi Anies Baswedan, Ketum Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih, dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal.

Lalu, Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan CEO Trans Corp Chairul Tanjung.

Kemudian, Direktur World Bank Sri Mulyani, CEO PT KAI Ignasius Jonan, dan Wakil Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo juga masuk dalam 21 nama tersebut.

Dari 21 nama tersebut kemudian disaring menjadi 12 nama dengan kriteria mereka yang berusia di bawah 55 tahun.

"61 pakar ini sepakat, pemimpin saat ini yaitu di usia muda," kata Hamdi.

Kriteria lainnya, dianggap memiliki integritas yang baik atau tidak pernah terlibat kasus hukum, khususnya korupsi, kolusi nepotisme.

Lalu, masuk kriteria mampu menginspirasi orang banyak, memiliki prestasi dan rekam jejak yang mengesankan.

Ke-12 nama itu yaitu Tri Rismaharini (7,38 poin), Basuki (7,28 poin), Anies (7,04 poin), Chairul Tanjung (6,43 poin), abraham (6,42 poin), Ignasius Jonan (6,40 poin), Emirsyah (6,32 poin), Chatib (6,30 poin), Eko (6,10 poin), Tri Mumpuni (6,03 poin), Nurdin (5,79 poin), dan Ahmad Heryawan (5,32 poin).

Melihat hasil riset itu, menunjukan nama yang termasuk dalam lima besar yang diperkirakan dapat menandingi Jokowi dalam kontestasi Pilpres yakni Tri Rismaharini, Ahok, Anies Baswedan, Chairul Tanjung, dan Abraham Samad.

CARI TERBAIK

Hamdi juga mengatakan, masyarakat saat ini sudah menolak nama-nama lama dan menginginkan nama baru yang sudah terlihat kerja nyatanya.

"Masyarakat ingin Jokowi, nama lainnya ditolak. Ini tidak sehat untuk demokrasi. Demokrasi yang bagus harus menghasilkan persaingan antara yang terbaik dengan yang terbaik. Sekarang hanya ada satu nama pesaing Jokowi yang terbaik, yakni Tri Rismaharini," katanya.

Adapun nama nama capres yang ditolak berdasarkan riset sesuai urutannya yakni Prabowo Subianto, Rhoma Irama, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Pramono Edhie Wibowo, dan Wiranto.

"Kriteria capres yang penting itu integritas moral. Orang yang kakinya tidak digelayuti pengusaha, berani mundur kalau salah. Saat ini ada masalah dalam integritas sehingga nama-nama lama tidak menginspirasi Indonesia ke depannya. Fenomena Jokowi ubah 'landscape' politik. Orang saat ini perlu karya nyata, mencari ada cacatnya tidak. Jokowi harus dilawankan dengan Jokowi-Jokowi lain, ambil nama-nama ini," paparnya.

Riset tersebut merupakan penilaian dari 61 pakar terhadap 12 nama tersebut.

Para pakar ini menguji sisi visionernya, kepemimpinan, intelektualitas, keterampilan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan manajerialn penampilan, dan integritas moral.

Penilaian dengan angka 1 yaitu paling rendah hingga tertinggi yaitu 10.

Metode yang digunakan yakni Delphi Methods yang merupakan cara mendapatkan informasi membuat keputusan, menentukan indikator, parameter, dan lainnya yang reliabel dengan mengeksplorasi ide serta informasi orang-orang ahli di bidangnya.

Menurut catatan Bisnis, survei terbaru menegaskan tingkat elektabilitas Jokowi sebagai calon Presiden 2014 tak tertandingi, bahkan menembus dinding suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Survei  Capres 2014 yang dilaksanakan Indo Barometer pada 4-15 Desember 2013 menunjukkan bila PDIP mengajukan Jokowi, dari hasil survei terhadap tiga kandidat terkuat yang dimajukan parpolnya yakni Prabowo (Gerindra) dan Aburizal Bakrie (Golkar), semua kategori survei, khususnya terkait SARA, dimenangkan oleh Jokowi.

Survei teranyar ini menunjukkan pemilih laki-laki memilih Jokowi sebesar 39,5%, Prabowo (22,5%)  dan Aburizal Bakrike (ARB) 16,7%. Untuk pemilih perempuan lagi-lagi Jokowi menjungkal dua pesaing kuatnya dengan 47,5%,  meninggalkan ARB (16,7%) dan Prabowo (10%).

Bagi pemilih desa 40,2% menghendaki Jokowi, ARB (18,7%)  dan Prabowo (17,8%). Sedangkan di perkotaaan, Jokowi memperoleh 46,8% jauh meninggalkan ARB (14,7%)  dan Prabowo (14,7%).

Responden dari suku Jawa (58,5%)  memilih Jokowi, Prabowo (16,3%)  dan ARB (12%). Pemilih dari suku Sunda Jokowi tetap unggul dengan 29,3%  diikuti ARB (20,7%)  dan Prabowo (12%). Sedangkan suku lainnya, Jokowi memperoleh 35,8%, ARB 19,2% dan Prabowo 17,9%.

Untuk kategori wilayah Jawa, Jokowi unggul dengan 50,1% jauh di atas Prabowo (14,7%)  dan ARB (14,1%).  Sedangkan untuk pulau luar Jawa Jokowi lagi-lagi unggul  dengan 35,8%,  ARB 20%  dan Prabowo 18,3%.

Menurut survei itu, bila  12 partai politik mengajukan nama capres, PDIP diwakili Megawati, maka Megawati mendapatkan sekitar 17,3% berada di bawah Prabowo yang menempati  urutan pertama dengan 19,8%.

Namun bila Jokowi maju sebagai capres, posisi Prabowo melorot ke nomor 3 dengan 13%  di bawah Aburizal Bakrie sebesar 14,6%. Sedangkan  Jokowi jauh meninggalkan kontestan lainnya dengan 37%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper