MAKASSAR-- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi tingkat hunian hotel di Kota Makassar secara rerata turun hingga 20% pada periode liburan akhir tahun ini.
Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan kecenderungan tingkat keterisian hotel di Makassar yang masih bergantung pada kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) menjadi penyebab utama turunnya jumlah pengunjung di periode liburan.
"Hotel-hotel di Makassar masih bergantung dengan kegiatan MICE maupun pertemuan korporasi-korporasi, padahal itu jarang diselenggarakan pada hari-hari libur. Sementara di sisi lain, kota ini belum menjadi daerah tujuan wisata keluarga," ujarnya, Senin (16/12/2013).
Dengan kondisi tersebut, lanjut Anggiat, okupansi hotel di kota Makassar turun hingga 20%, kendati pelbagai tawaran menarik dari pelaku perhotelan untuk menggaet pengunjung di libur Natal dan Tahun Baru gencar dilakukan.
Menurutnya, pada hari biasa okupansi hotel-hotel secara rata-rata di Makassar bisa mencapai dikisaran 65%-70%, sementara pada periode liburan akhir tahun diperkirakan berada pada posisi 45% hingga 50%.
"Sering saya menyebut long weekend akan menjadi nite mare (mimpi buruk) untuk perhotelan Makassar," papar Anggiat.
Kendati demikian, periode suram okupansi perhotelan Makassar itu diestimasi bakal berakhir pada puncak pergantian tahun, di mana kamar hotel mengalami full booking meski hanya terjadi pada satu hari saja.
Adapun, jumlah hotel bintang tiga ke atas di Makassar sebanyak 3.000 kamar, sementara bintang dua dan hotel melati 6.000 kamar. Sehingga jika ditotalkan, jumlah kamar yang tersedia di Makassar antara 8.000- 10.000 kamar. Pada 2013, sekitar 500-600 kamar selesai dibangun dan pada 2014-2015 mendatang Makassar akan membangun hotel dengan penambahan 900 kamar.
Sementara itu, pergerakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Selatan melalui Makassar dalam 10 bulan tahun ini melejit 32,81% menjadi 14.657 dibandingkan tahun lalu.
Adapun, berdasarkan data BPS, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulsel periode Januari-Oktober 2013 tumbuh 32,81% dari kunjungan wisman periode yang sama tahun lalu yang mencapai 11.036 orang.
Kepala BPS Sulsel Nursam Salam menjelaskan pergerakan warga asing yang masuk ke Sulsel tersebut selain untuk tujuan perjalanan wisata, juga dengan tujuan bisnis.
"Sebagian besar warga asing yang masuk ke Sulsel itu berasal dari beberapa negara regional Asean, seperti Malaysia dan Singapura termasuk Filipina. Selain itu juga berasal dari Eropa dan Amerika Serikat," terangnya.
Di sisi lain, penumpang pesawat udara rute internasional melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dalam 10 bulan tahun ini mencapai 51.300 orang, melejit 52,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 33.600 orang.
Marketing Communication Hotel Imperial Aryaduta Kasrina Srijaya mengaku jika jelang liburan Natal hunian di hotel berbintang lima ini juga menurun. Meski tak menyebut angka pasti, tapi menurutnya penurunan masih akan dibawah 10 persen, sama dengan tahun lalu.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya menyiapkan paket special yang mulai berlangsung pada 20 Desember mendatang terdiri atas kamar, breakfast, lunch hingga dinner cristmast serta buffer natal . Begitupula untuk paket tahun baru disiakan dinner pergantian tahun.
“Saat ini hunian kita 50%. Kita berharap Tahun Baru kaan full booking 100 persen,” katanya.
Tingkat Hunian Hotel di Makassar Turun 20%
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi tingkat hunian hotel di Kota Makassar secara rerata turun hingga 20% pada periode liburan akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Forum BUMN Riau Dorong Sport Tourism Lewat Fun Golf Perdana
5 jam yang lalu
Tuban Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 3,5 Hari Ini
12 jam yang lalu