Bisnis.com, SAMARINDA - Kalimantan Timur pada November 2013 mengalami deflasi 0,25%, sehingga inflasi kalender provinsi ini mencapai 9,68% secara year on year.
"Deflasi terjadi terutama karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 1,69%," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Achmad Zaini dalam pers rilisnya, Senin (2/12/2013).
Sementara itu, kelompok kesehatan mengalami inflasi 3,21%. Disusul, kelompok perumahan inflasi 0,54%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga inflasi 0,06% dan kelompok komunikasi dan transportasi inflasi 0,05%.
Adapun, kelompok komoditi yang memberi andil atau sumbangan inflasi Kaltim yaitu kelompok makanan alami deflasi 0,46%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memiliki andil 0,0001%.
"Kelompok perumahan, air, listrik dan gas bahan bakar 0,14%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga inflasi 0,06% dan kelompok komunikasi dan transportasi inflasi 0,05%," ujar Achmad Zaini.
Jika dirinci menurut kota, pada November 2013, Kota Samarinda mengalami inflasi 0,11%, Balikpapan alami deflasi 0,34% dan Tarakan 1,18%. Dengan demikian, sampai November 2013, inflasi tahun kalender Kota Samarinda mencapai 10,10%, Balikpapan 7,16% dan Tarakan 9,66%. Sedangkan, inflasi year on year Kota Samarinda 10,56%, Balikpapan 8,18% dan Tarakan 10,92%. (K26)