Bisnis.com, MEDAN - Inflasi Sumatra Utara telah menembus angka 10% pada November 2013, sehingga laju inflasi komulatif mencapai 10,16%. Angka inflasi komulatif tertinggi tercatat di Pematangsiantar sebesar 11,33%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno melaporkan pada November 2013 seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi.
Inflasi masing-masing kota antara lain di Medan sebesar 0,61%, Pematangsiantar 1,39%, Sibolga 0,03%, dan Padangsidimpuan 0,99%.
"Dengan demikian Sumut pada November 2013 mengalami inflasi sebesar 0,68%," ungkapnya, Senin (2/12/2013).
Terjadinya inflasi pada November 2013, menyebabkan laju inflasi komulatif masing-masing Medan 10,17%, Pematangsiantar 11,33%, Sibolga 9,26%, dan Padangsidimpuan 8,31%.
Dia mengatakan, terjadinya inflasi pada November 2013 menyebabkan laju inflasi year on year masing-masing antara lain Medan 10,70%, Pematangsiantar 12,58%, Sibolga 10,09%, dan Padangsidimpuan 8,89%. Sementara itu, inflasi year on year untuk Sumut sebesar 10,78%.
Menurut dia, terjadinya inflasi di Medan pada November 2013 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas. Kenaikan harga terjadi pada cabai merah sebesar 28,64%, bahan bakar rumah tangga naik 4,30% dan tarif angkutan udara meningkat 3,94%.
Adapun tarif listrik mengalami peningkatan sebesar 3,63%, harga bata/batu tela meningkat 14,59%, harga pelumas/oli naik sebesar 6,29%, dan upah tukang bukan mandor naik sebesar 2,72%.
Dari 16 kota IHK di Sumatra, sebanyak 10 kota tercatat mengalami inflasi. Angka inflasi tertinggi terjadi di Pematangsiantar sebesar 1,39% dan inflasi terendah terjadi di Sibolga sebesar 0,03%.
Sebanyak 6 kota tercatat mengalami deflasi dengan angka tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 0,88% dan terendah di Bengkulu 0,02%.