Bisnis.com, JAKARTA - Iran akan melanjutkan pembangunan reaktor nuklir tenaga air di kawasan Arak, ujar Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif meski sejumlah negara maju telah mencapai kesepakatan soal penghentian program nuklir negara itu.
Prancis, salah satu dari enam negara maju yang ikut bernegosiasi dengan Iran Minggu lalu menegaskan bahwa Taheran harus patuh pada kesepakatan yang telah dicapai di Jenewa. Sejumlah negara maju mencurigai Iran terus melakukan pengayaan uranium menjadi plutonium sehingga berpotensi menciptakan bom atom dan senjata nuklir.
Reaktor untuk tujuan penelitian yang belum rampung itu menjadi salah satu agenda pembicaraan yang alot saat negosiasi berlangsung di Swiss.
Dalam kesepakatan itu Iran berjanji tidak akan melakukan aktivitas nuklir selama 6 bulan dengan imbalan bantuan secara terbatas. Kesepakatan itu ditujukan untuk memperpanjang waktu perundingan mengenai penyelesaian akhir dari pertikaian tersebut.
"Kapasitas reaktor di Arak tidak akan ditingkatkan. Artinya, tidak ada bahan bakar nuklir yang baru yang akan diproduksi dan tidak ada instalasi baru akan dipasang, tetapi pembangunannya akan berjalan terus,” ujar Zarif di depan parlemen sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (28/11/2013).