Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Pencucian Uang Dunia Capai US$500 Miliar

Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf mengungkapkan nilai uang hasil tindak pidana pencucian uang dunia mencapai US$500 miliar.
Ilustrasi/Luwuraya
Ilustrasi/Luwuraya

Bisnis.com, BOGOR-- Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf mengungkapkan nilai uang hasil tindak pidana pencucian uang dunia mencapai US$500 miliar.

"Nilai uang yang dicuci antara US$300 miliar-US$500 miliar itu untuk satu tahun," kata Yusuf, saat berbicara dalam acara diskusi dengan media massa di Bogor, Rabu (27/11/2013)

Menurutnya, nilai tersebut berasal dari Financial Action Task Force (FTAF), organisasi yang menaungi lembaga pencucian uang di seluruh dunia.

Yusuf mengatakan pencucian uang tersebut dilakukan dengan berbagai modus, dari uang kas hingga menggunakan instrumen keuangan resmi. "Tapi dengan identitas palsu."

Lalu berapa jumlah nilai hasil tindak pidana pencucian uang di Indonesia, mantan asisten pidana khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ini mengungkapkan tidak bisa menyebutkan secara pasti.

Namun ia hanya bisa ungkapkan jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) terus meningkat.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 145 ribuan LTKM yang diterima PPATK dari penyedia jasa keuangan dan non keuangan. Dari jumlah tersebut, katanya, terdapat sekitar 1.600-an laporan yang dianalisis dan dikirim ke penegak hukum. "Kami terima 5000 sampai 7000 setiap hari."

Yusuf juga mengatakan bahwa tindak pidana pencucian uang di Indonesia paling banyak didominasi oleh korupsi. "Korupsi hampir 50%, diikuti penggelapan dan penipuan, selanjutnya kejahatan narkoba."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper