Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para guru agar netral dan tetap menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden di hadapan ribuan guru yang hadir pada acara Peringatan Hari Guru Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2013).
Di hadapan para guru, SBY mengulas perhelatan besar rakyat Indonesia pada tahun depan yaitu agenda untuk memilih wakil rakyat serta kepala negara yang baru. Oleh karena itu, lanjutnya, para guru yang sebagian di antaranya merupakan pegawai negeri harus mematuhi peraturan perundangan dengan menggunakan hak pilih dalam pemilu.
"Dengarkan dan simak baik-baik apa yang dikampanyekan oleh para peserta pemilu atau pemilihan presiden, terutama apa pandangan dan kebijakan bserta solusi mereka di bidang pendidikan dan peningkatan kemampuan serta kesejahteraan guru. Setelah itu gunakanlah hak pilih sebaik-baiknya. Jangan golput," ujar SBY.
Lebih lanjut, Kepala Negara meminta para politisi agar tidak mengorbankan guru dengan cara meminta melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan perundang-undangan. Sebab, lanjutnya, jika terjadi sesuatu, maka guru yang menjadi korban.
"Saya berharap, melalui mimbar ini, para gubernur bupati dan walikota juga memperhatikan, biarkanlah mereka [guru] menjalankan tugas sebagai pegawai negeri, sebagai guru, karena nanti pada saatnya menggunakan hak pilihnya, insya Allah hak pilih itu akan digunakan," ujar SBY.
Menghadapi kemungkinan peningkatan suhu politik pada tahun depan, SBY meminta para guru sebagai pendidik untuk ikut menciptakan suasana yang tertib, tenteram, dan damai.