Bisnis.com, JAKARTA – Kasus suap yang melanda SKK Migas dinilai sudah menyebar ke berbagai kalangan dari pengusaha hingga politisi dan birokrat, transparansi kepada publik dianggap harus segera diperbaiki.
“Yang membuat miris dari kasus suap SKK Migas, dari empat perusahaan yang tersangkut beberapa komisarisnya adalah anggota DPR,” ujar Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2013).
Sementara National Coordinator of Publish What You Pay (PWYP) Maryati Abdullah menyatakan mulai dari proses tender sampai ke perdagangan dalam sektor migas, transpasaransi masih sangat kurang.
“Publik perlu tahu bagaimana proses yang terjadi antara pihak SKK Migas dan perusahaan,” paparnya dalam kesempatan yang sama.
Diskusi tersebut diadakan untuk membahas kasus suap SKK Migas pada Agustus 2013 yang sudah menjerat tiga orang menjadi tersangka. Ketiganya adalah Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Pte Ltd Indonesia Simon Gunawan, dan pelatih golf Rudi yang bernama Devi Ardi.