Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan BI Rate Tak Pengaruhi Pasar Properti Jateng

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate 25 basis poin dari 7,25% menjadi 7,5% belum memengaruhi pasar properti di Jawa Tengah. Apalagi kenaikan itu tidak berpengaruh siginifikan terhadap kenaikan cicilan kredit properti
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG--Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate 25 basis poin dari 7,25% menjadi 7,5% belum memengaruhi pasar properti di Jawa Tengah. Apalagi  kenaikan itu tidak berpengaruh siginifikan terhadap kenaikan cicilan kredit properti.

Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Publikasi dan Kehumasan Dibya K Hidayat berujar sejumlah bank telah merevisi suku bunga kredit pascakenaikan BI rate per 12 November.

"Sudah ada bank yang menaikkan bunga kredit properti seperti BRI yang sekarang menjadi 8,25% dari 7,75% fixed 2 tahun," katanya disela pembukaan REI Expo-9 di atrium Java Mal, Kamis (14/11/2013).

Menurutnya, meski bunga kredit properti berpotensi menyesuaikan BI Rate namun jika dihitung jeli, dampak ke cicilan kredit untuk KPR Rp100 jutaan hanya mengalami kenaikan sekitar Rp100.000.

Sementara, Developer Candi Golf, Juremi optimistis kenaikan suku bunga acuan tidak banyak memengaruhi permintaan tipe rumah mewah.

"Kebijakan BI rate itu tidak selalu memberi dampak, soalnya kadang orang sudah memesan rumah sebelum kebijakan diputuskan, apalagi tipe rumah mewah sudah ada pasar sendiri," tutur dia.

Mengenai permintaan perumahan secara umum, Sekretaris REI Jateng Yudi menambahkan selama Januari - Oktober 2013 penjualan di Semarang mengalami peningkatan antara 10-15% dibandingkan dengan periode yang samaa tahun lalu.

"Biasanya akhir tahun tren meningkat sampai 15% dari bulan biasanya, pola akhir tahun selalu begitu," tukasnya.

Adapun untuk penyelenggaraan pameran yang digelar 14-25 November 2013 itu, REI Jateng menargetkan transaksi hingga Rp60 miliar tidak jauh berbeda dengan realisasi transaksi pameran - pameran sebelumnya.

"Kami harap kali ini sesuai target apalagi moment tepat untuk membeli rumah, kalau nunggu BI rate turun lagi ga akan mungkin dan tahun depan harganya bisa lebih mahal," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper