Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas, Masih Ada Potensi Letusan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sedikitnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, telah terjadi letusan sebanyak dua kali pada Kamis (14/11/2013).
Gunung Sinabung Meletus/Antara
Gunung Sinabung Meletus/Antara

Bisnis.com, MEDAN-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sedikitnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, telah terjadi letusan sebanyak dua kali pada Kamis (14/11/2013).

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan pada pukul 11:54 WIB, tercatat erupsi Gunung Sinabung mengeluarkan asap setinggi 5.000 meter ke arah barat dan barat daya. Gunung Sinabung juga memuntahkan awan panas sejauh 1 Km.

"Hujan abu cukup tebal. Puncak awan tertutup awan tebal bercampur abu vulkanik. Aktivitas gunung masih tinggi. Potensi letusan masih terjadi,"
ujarnya hari ini.

Hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan pada hari ini, pukul 06.57 WIB, Gunung Sinabung meletus kembali.

Tinggi letusan mencapai 7.000 meter dengan durasi erupsi mencapai 1.056 detik dan arah angin menuju barat-barat daya. Saat ini puncak Gunung Sinabung tertutup awan cukup tebal.

Intensitas erupsi Gunung Sinabung masih tinggi dan frekuensi gempa vulkanik masih meningkat. PVMBG masih mempertahankan status gunung pada kondisi Siaga level III.
 
Menurut dia, seringnya letusan Gunung Sinabung tersebut menyebabkan masyarakat di sekitar gunung cemas dan akhirnya mengungsi.
BNPB mencatat saat ini tedapat 5.535 jiwa yang mengungsi berasal dari 8 desa yang tersebar di 11 titik pengungsian. Sebelumnya pada 10 November 2013, jumlah pengungsi hanya mencapai 1.801 jiwa.

Bertambahnya jumlah pengungsi tersebut berasal dari 4 desa yang tidak direkomendasikan PVMBG untuk mengungsi yaitu Desa Gurukinayan, Berastepu, Sigarang-garang, dan Sibintun. Sedangkan 4 desa yang direkomendasikan mengungsi adalah Desa Mardinding, Sukameriah,  Bekerah dan Simacem.
 
Sebaran 5.535 jiwa pengungsi di 11 titik tersebut adalah di Losd Peskan Tigandreket (940 jiwa) dari Desa Mardinding, GBKP Payung (303 jiwa) dari Desa Sukameriah, Masjid Payung (110 jiwa) dari Desa Sukameriah dan Losd Desa Naman (481 jiwa) dari Desa Bekereah dan Simacem.

Kemudian di Zentrum GBKP Kabanjahe (421 jiwa) dari Desa Gurukinayan, GBKP Simpang Enam Kabanjahe (379 jiwa) dari Desa Gurukinayan, Serbaguna/KNPI Kabanjahe (400 jiwa ) dari Desa Bekerah, Simacem, Berastepu dan di Klasis GBKP Kabanjahe (270 jiwa ) dari Desa Sibintun, Berastepu, Sigarang-garang.

Adapun pengungsi di Masjid Agung Kabanjahe (453 jiwa) dari Desa gurukinayan, Berastepu, Paroki Gereja Katolik (578 jiwa) dari Desa Gurukinayan, Berastepu, Sigarang-garang dan GBKP Kota Kabanjahe (1.200 jiwa ) dari Ds Sibintun, Berastepu.

"Masa tanggap darurat masih ditetapkan hingga 16 November 2013. Logistik dilaporkan masih mencukupi dan tercatat tidak ada korban jiwa," paparnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper