Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyadapan AS: Justru Eropa Harus Berterimakasih

Eropa harus berterimakasih atas ulah penyadapan AS yang menyelamatkan ribuan orang dari aksi teroris

Bisnis.com, WASHINGTON--Negara-negara Eropa seharusnya berterimakasih kepada program penyadapan yang dilakukan Washington karena ulah tersebut membuat mereka aman dari ancaman teroris.

Kepala Komisi Intelijen Majelis Rendah AS Mike Rogers menyebut kemarahan 'negara asing' terkait program mata-mata Badan Keamanan Negara (NSA) Amerika Serikat adalah tindakan tidak jujur.

"Hal paling penting menurut saya adalah bahwa Amerika Serikat mengumpulkan keterangan rahasia untuk melindungi kepentingan nasionalnya di dalam dan luar negeri," katanya.

Rodgers mengatakan bahwa masyarakat Prancis akan merayakan program penyadapan Amerika Serikat jika mereka menyadari operasi tersebut telah membuat mereka aman.

Dia juga menyalahkan media massa karena telah salah mengabarkan berita mengenai hal tersebut, tulis Antara, Senin (28/10/2013)

Politisi dari Partai Republik tersebut mengatakan bahwa laporan di media massa yang memberitakan bahwa NSA telah menyadap 70 juta pembicaraan telepon warga Prancis adalah berita yang 100% salah.

Rogers juga mengatakan bahwa Amerika Serikat gagal memperkirakan bangkitnya fasisme dan komunisme di Eropa pada awal abad 20 karena mata-mata Washington tidak mengawasi secara intensif negara sekutunya di benua Biru itu.

"Di tahun 1930-an, kami memutuskan tidak memata-matai negara sekutu. Dan lihatlah akibatnya, komunisme dan fasisme bangkit, yang kemudian berakibat pada tewasnya puluhan juta orang," kata Rogers.

Meskipun demikian, anggota Majelis Rendah tersebut menekankan bahwa aktivitas intelejen terhadap negara sekutu harus dilakukan dengan menghormati hak-hak kedaulatan.

Sementara itu mantan wakil presiden pada masa George W. Bush, Dick Cheney, mengatakan bahwa penyadapan terhadap sejumlah negara sekutu bukanlah hal yang baru bagi Amerika Serikat.

"Tindakan itu sudah kita lakukan sejak lama," kata dia kepada stasiun televisi ABC.

Di sisi lain, Kepala Sub Komisi untuk Terorisme dan Intelijen Majelis Rendah, Peter King, mengatakan bahwa Obama "harus segera berhenti meminta maaf" terkait skandal penyadapan telepon yang dilakukan NSA.

Menurut King, program tersebut telah membantu menyelamatkan riibuan nyawa.

"Presiden harus berhenti meminta maaf karena NSA telah menyelamatkan ribuan nyawa warga Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lainnya," kata dia.

King juga menduga Prancis telah melakukan hal yang sama dengan memata-matai pemerintah dan industri di AS.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper