Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kehadiran Mobil Murah di Sumbar Hanya Bikin Macet

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Provinsi Sumatra Barat memperkirakan kehadiran mobil murah tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) karena nilai pajaknya yang terbilang kecil.

Bisnis.com, PADANG - Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Provinsi Sumatra Barat memperkirakan kehadiran mobil murah tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) karena nilai pajaknya yang terbilang kecil.

Kepala UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi DPKD Sumbar Jaya Isman menilai kehadiran mobil murah itu justru mendorong terjadinya kemacetan karena tidak adanya penambahan ruas jalan.

“Saya rasa pengaruh kehadiran mobil murah terhadap PAD tidak besar karena pajaknya juga tidak tinggi. Malah kalau tidak disikapi serius, kehadirannya justru bisa mendorong kemacetan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/10/2013).

Dia mengatakan kebijakan mobil murah harus disiasati serius oleh pemerintah daerah.

“Jangan sampai hanya untuk mendorong peningkatan PAD, kesiapan jalan malah terabaikan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno justru antusias menyambut kehadiran mobil murah.

"Kehadiran mobil murah bisa meningkatkan PAD melalui penerimaan pajak. Soal jalan, Sumbar itu masih luas, kalau Jakarta iya lah macet," ujarnya.

Saat ini target pendapatan Sumbar dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) sebesar Rp617 miliar dengan jumlah kendaraan 612.093 unit. "Sampai saat ini, realisasi penerimaan pajak kita sudah 79%. Saya optimis target penerimaan itu

tercapai," kata Jaya Isman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper