Bisnis.com, YOGYAKARTA - Setelah prosesi tantingan kepada putri keempatnya selesai, Sri Sultan HB X mendatangi Kagungan Dalem Kasatriyan untuk bertemu dengan calon mantu.
Dalam pertemuan singkat itu, Sultan didampingi permasuri GKR Hemas, para adik di antaranya KGPH Hadiwinoto dan GBPH Prabukusumo serta kerabat lainnya berkumpul di Bangsal Kasatriyan.
Notonegoro tidak menyia-siakan kesempatan singkat dikunjungi Ngersa Dalem dengan menitipkan bunga mawar biru untuk disampaikan kepada calon istri, GKR Hayu di Bangsal Sekar Kedhaton.
"Mbok ngomong i love you pa apa, salam mesra ngono [Sampaikan i love you atau apa, salam mesra, begitu]," kata Sultan menggoda calon mantu seusai menerima setangkai mawar itu.
Mendengar komentar calon mertua, Notonegoro hanya tersenyum simpul tanpa menjawab.
Sebelumnya, Sultan telah melakukan prosesi tantingan putrinya dengan menanyakan kesiapan untuk dinikahkan dengan pria asal Kudus itu.
"Gusti Kanjeng Ratu Hayu, apa sliramu saguh tak dhaupake karo abdi ingsun, Kanjeng Pangeran Harya Notonegoro [GKR Hayu, apakah dirimu siap kunikahkan dengan KPH Notonegoro]," tanyanya.
Mendengar pertanyaan ayahanda, GKR Hayu menjawab tegas "Injih sendiko," atau berarti "Iya, saya siap,".
Setelah itu, GKR Hayu laku dhodhok ke arah Sultan dan melakukan sungkeman.
Pada malam tantingan, keluarga mengenakan busana dominasi hijau dimana Sultan dengan baju taqwa motif ceplok warna hijau dan kuning kehijauan, di dampingi GKR Hemas mengenakan kebaya tangkeban hijau tua.