Bisnis.com, JAKARTA--Sedikitnya 71 pedagang kurma yang biasanya buka lapak di pinggir jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang Jakarta kini menempati kios di pusat perbelanjaan Thamrin City setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) beberapa waktu lalu.
Kios yang disediakan cukup manusiawi karena tempatnya bersih, ber-AC dan mendapat sewa gratis selama 1 tahun sehingga pembeli juga nyaman. Melalui relokasi ini, para pedagang kurma, air zam-zam maupun perlengkapan ibadah umat muslim diharapkan tidak kembali ke pinggir jalan.
"Pedagang kurma yang tadinya berjualan di Jl KH Mas Mansyur sekarang sudah direlokasi ke Thamrin City. Mereka kini bisa berjualan lebih aman dan nyaman karena tempatnya dilengkapi AC dan bebas polusi," ujar Saefullah, Walikota Jakarta Pusat, seperti dikutip dari beritajakarta.com, Selasa (8/10/2013).
Pihak pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pengelola Thamrin City terkait relokasi para pedagang kurma tersebut. "Mereka digratiskan sewa toko selama 1 tahun. Jadi, nanti hanya bayar listrik, AC dan uang kebersihan saja," katanya.
Sementara itu, Koordinator Kumpulan Pedagang Kurma Tanah Abang (KPKT) Eki menilai tempat relokasi yang disediakan Pemkot Jakarta Pusat cukup kondusif hingga perlahan omzet pedagang mulai meningkat. "
Yang kemarin di lapangan itu kurang pas untuk jualan, kita ini kan dagang makanan, sedangkan di lapangan itu tanah, berdebu. Sekarang di Thamrin City, jadi lebih baguslah," tuturnya.
Menurut Eki, saat ini meski telah dibuka 71 kios di lokasi tersebut, pihaknya masih menerima pedagang kurma dari wilayah mana pun untuk turut meramaikan lantai 3A Thamrin City. Namun, pihaknya tetap memprioritaskan pedagang kurma yang sebelumnya berjualan di sekitar Tanah Abang.
"Biaya sewa kios gratis setahun. Cuma kena biaya service charge Rp 7,5 juta selama setahun. Itu Rp 6,5 juta untuk kebersihan, AC, listrik, keamanan, sisanya untuk biaya promosi cetak spanduk dan upaya asosiasi untuk membangun kembali pasar [kurma]," ujarnya.