Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi shutdown di Amerika Serikat belum mempengaruhi kehidupan warga Indonesia yang bermukim di negara Paman Sam itu.
Shutdown atau penghentian operasional pemerintah Amerika Serikat yang terjadi tiga hari lalu dipicu oleh ketidaksepakatan Dewan Senat terhadap anggaran Amerika Serikat.
“Saya rasa kondisi shutdown tidak akan berlarut-larut, sampai saat ini saya belum melihat ada dampak signifikan shutdown terhadap kondisi warga negara Indonesia di Amerika,” terang Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal pada penutupan acara “Partners in Prosperity:US Investment in Indonesia” di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta pada Kamis (3/10/2013).
Dia mengatakan shutdown pernah terjadi 17 kali dalam sejarah Amerika Serikat, sehingga dia mengimbau untuk tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu.
“Pemerintah AS pasti sudah berpikir tentang solusi permasalahan ini,” ujar Dino.
Sementara itu, Edward Wanandi Ketua Indonesia Diaspora Business Council di acara yang sama pada Kamis (3/10) mengungkapkan shutdown belum terlalu mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat Indonesia di AS ataupun masyarakat pada umumnya.
“Kan baru beberapa hari terjadi, saya kira dampaknya masih belum terlihat. Dampak yang paling besar akan tampak pada 17 Oktober 2013 dimana debt ceiling akan habis,” ujarnya.
Menurut Wanandi, saat ini AS masih memiliki cadangan uang tunai mencukupi hingga 17 Oktober nanti.