Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

"Kumaha Aing Weh," Buku Berbahasa Sunda Diluncurkan

Bisnis.com, BANDUNG--Buku "Kumah Aing Weh" yang diluncurkan oleh penulisnya admin #KumahaAingWeh memberikan memberikan alternatif bacaan berbahasa Sunda untuk menikmati fenomena-fenomena sehari-hari anak muda di Jawa Barat khususnya di kawasan Bandung

Bisnis.com, BANDUNG--Buku "Kumah Aing Weh" yang diluncurkan oleh penulisnya admin #KumahaAingWeh memberikan memberikan alternatif bacaan berbahasa Sunda untuk menikmati fenomena-fenomena sehari-hari anak muda di Jawa Barat khususnya di kawasan Bandung Raya.

"Sesuai dengan judulnya 'Kumaha Aing Weh' yang artinya gimana saya saja, penulisan dan isinya benar-benar merdeka dan lugas tanpa ada keraguan. Kami pede menulis tanpa saya khawatir salah menggunakan Bahasa Sunda, ya kumaha aing we," kata penulis yang meminta disebut nama Mamang itu di Bandung, Minggu (29/9/2013).

Peluncuran buku setela 206 halaman itu cukup unik. Dua pemuda penulis buku itu yang merupakan admin dalam jejaring sosial Tweeter itu enggan memperlihatkan wajahnya, sehingga keduanya menggunakan topeng warna merah dan putih.

"Kami kan admin, jadi tidak boleh ada namanya. Ya Kumaha Aing Weh...., yang jelas buku ini mengupas keseharian anak muda, dongeng-dongeng orisinal dengan gaya lepas dan lugas, kami memberikan alternatif bacaan bagi pembaca," katanya.

Buku itu menceritakan tentang cerita-cerita anak muda Bandung dan dengan bumbu yang original dari kehidupan mereka dalam pergaulan khususnya terkait dengan jejaring sosial.

Selain itu juga ada nilai-nilai yang dimasukan melalui gaya yang gokil untuk membawa pembaca berjiwa sportif, jujur dan beperilaku wajar sehingga tidak terjerumus kepada dunia yang aneh-aneh dan neko-neko.

Salah satunya cerita kojo "Kuda Tarik" (kuda kencang) yang memaparkan keinginan seorang raja yang hendak melawan takdir, namun upayanya dilakukan luar biasa meski itu sebuah suratan. Hingga akhirnya harus menemui ajalnya dengan cara yang tragis meski ia melakukan sebuah nilai yang positif.

Atau orang kota dan orang desa yang mengupas tentang kepolosan dan orginal pemuda dalam memasuki wilayah baru dari dunianya yang mendorongnya untuk beradaptasi dan belajar.

"Semuanya dari kehidupan kita sehari-hari, dan yang luar biasa kami memberikan alternatif kepada mereka untuk tidak sekedar membaca namun juga mengambil hikmah dari kekonyolan sepanjang halaman buku ini," kata pemuda bertopeng sang admin Kumaha Aing Weh itu.

Penulis buku KAW itu menyebutkan, bukunya itu juga sebagai ajang ajakan bagi generasi muda Jawa Barat khususnya untuk membiasakan berbahasa Sunda tanpa takut salah menyampaikannya.

"Pokoknya orang Sunda harus bisa bahasa Sunda, pakailah bahasa ibu kita jangan takut salah dan terus belajar. Bila memang salah karena memang kalian sudah berusaha dan itu nilainya lebih baik daripada tidak menggunakannya sama sekali," kata penulis itu. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper