Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama meminta tambahan kuota haji kepada Kerajaan Arab Saudi pada 2016, setelah selesainya renovasi Masjidil Haram.
Seusai meninjau kloter 15 Embarkasi Medan di Asrama Haji Medan, Jumat (27/9) malam, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan selama 3 tahun Indonesia mengalami pemotongan kuota sebesar 20 persen per tahun.
Dengan target penyelesaian renovasi Masjidil Haram pada 2015, berarti Indonesia mengalami pemotongan kuota haji hingga 60%. Jika proses renovasi tersebut berjalan sesuai tepat waktu, maka kuota haji Indonesia akan normal kembali menjadi 100% pada 2016.
Kalau diperhitungkan dari hasil renovasi yang dilakukan, daya tampung Masjidil Haram akan mengalami peningkatan tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk thawaf saja, jumlah jamaah haji yang bisa ditampung mencapai 105 ribu orang per jam atau meningkat dari daya tampung sebelumnya, yakni 48.000 orang per jam. "Jadi kenaikan lebih 100%. Kalau kita meminta tambahan, saya kira fasilitasnya memadai," katanya.
Oleh karena itu adalah wajar jika Indonesia meminta Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi untuk mengganti pemotongan kuota tersebut menjadi 160% pada 2016.
"Jadi, pada 2016 nanti kita meminta 160% atau 330.000 jamaah. Lalu, pada 2017 kembali normal yakni 211.000 jamaah," kata Menag.
Untuk merealisasikan permintaan tambahan kuota itu, Kementerian Agama RI terus melakukan dialog dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Meski pemerintah Arab Saudi belum mengiyakan, tetapi dialog itu akan terus dilakukan agar daftar tunggu haji Indonesia dapat dikurangi.
"Mereka masih menyatakan insya Allah, kita harus tetap berusaha, peluang masih ada," demikian ujar Menag yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
.jpg?w=348&h=261)
