Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habibie Minta Maaf Tak Sempat Terbitkan UU Khusus Batam

Bisnis.com, BATAM - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie meminta maaf kepada warga Batam karena tidak menerbitkan UU khusus mengenai Batam saat dirinya menjabat kepala negara, hingga mengakibatkan kota industri itu mengalami ketidakpastian hukum.

Bisnis.com, BATAM - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie meminta maaf kepada warga Batam karena tidak menerbitkan UU khusus mengenai Batam saat dirinya menjabat kepala negara, hingga mengakibatkan kota industri itu mengalami ketidakpastian hukum.

"Saya minta maaf karena telah mengecewakan Anda semua," kata BJ Habibie dalam silaturahmi Kadin Batam dengan BJ Habibie di Batam, Sabtu (28/9/2013).

Padahal selama periode dirinya menjabat kepala negara, ia memiliki wewenang penuh membuat Undang-undang, karena selain menjabat sebagai Presiden, ia juga sebagai Wakil Presiden dan Ketua Koalisi Fraksi Partai Golkar, ABRI, Perwakilan Daerah dan lainnya di MPR.

"Sebenarnya gampang buat saya mengeluarkan UU untuk Batam. Sebenarnya saya memiliki banyak waktu untuk membuat UU ketika itu. Saya minta maaf, saya lalai," kata mantan Ketua Otorita Batam itu.

Pada saat menjabat, Habibie lebih fokus pada urusan nasional yang dianggap lebih mendesak seperti UU BI.

Habibie mengakui sejak dirinya tidak lagi menjabat Ketua OB, pertumbuhan Batam relatif menurun. Jika pada periode 1978 hingga 1998 pertumbuhan Batam rata-rata 17%, pada periode reformasi hingga kini pertumbuhannya hanya sekitar 7%.

Dia meminta semua pihak, pengusaha, DPRD dan BP Batam memikirkan solusi untuk menaikkan pertumbuhan Batam hingga bisa seperti dulu. "Saya mengajak Anda semua untuk mencari mana yang paling menguntungkan kita," kata dia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Batam Ahmad Maruf mengatakan saat ini kondisi Batam tanpa kepastian hukum, sehingga industri tidak lagi kompetitif. "Tarik menarik kepentingan membuat pulau ini gagal dan gagap. Kalau ada kepastian hukum, saya jamin Batam akan berlari lebih kencang.”

Beban politik nasional, kata dia, menjadikan Batam petarung yang lamban di tengah perkembangan kawasan industri sejenis. Ketika yang lain berbenah, Batam justru tarik menarik kepastian hukum.

Pada kesempatan itu, ia juga berterimakasih kepada BJ Habibie yang telah mengembangkan Batam menjadi kota industri bergengsi di Asia Pasifik. "Tanpa bimbingan strategis Pak Habibie, kita tidak akan mengenal Batam," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper