Bisnis.com, JAKARTA— Rusia menolak rencana AS dan Eropa untuk memaksakan pelaksanaan rosolusi Dewan Keamanan PBB dalam upaya melucuti senjata kimia Suriah.
Penolakan itu disampaikan Menlu Rusia Sergei Lavrov dengan alasan tindakan negara Barat tersebut 'tidak bertanggung jawab dan tidak profesional' saat diwawancarai stasiun televisi Rusia, Channel One yang dipublikasikan oleh situs berita Kementerian Luar Negeri kemarin.
“Mereka ingin membuat resolusi dengan cara memaksa dan menyalahkan President Bashar al-Assad dalam segala hal,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/9/2013).
AS dan Prancis menuding pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan terhadap kelompok pemberontak dengan menggunakan senjata kimia sehingga menewaskan 1.400 orang, termasuk lebih dari 400 anak-anak. Sedangkan Assad menyalahkan kelompok pemberontak menggunakan senjata kimia.
AS, Prancis, dan Inggris menginginkan resolusi itu dilaksanakan pekan ini sesuai kesepakatan antara AS dan Rusia di Jenewa. Berbagai upaya untuk menyepakati resolusi mendapat perlawanan dari Rusia yang menjadi negara sekutu Suriah dengan mengatakan tidak boleh ada pemaksaan dalam menjalankan resolusi.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan membahas resolusi tersebut pekan ini dan para pemimpin dunia telah bergerak menuju New York untuk mengikuti sidang Majelis Umum PBB. (ltc)