Bisnis.com, JAKARTA—Dua aksi bom bunuh diri menewaskan 78 orang saat acara kebaktian berlangsung di sebuah gereja kawasan utara Pakistan sehingga memicu aksi protes dan memperburuk prospek pembicaraan damai antara pemerintah dan kelompok militan.
Pelaku penyerangan memasangan bahan peledak di dalam gereja Gereja All Saints sebelum meledakannya di dekat perbatasan Afghanistan pada saat 600 jemaat mendengarkan khotbah, ujar Zaheer ul Islam, seorang deputi komisaris kota kepada Pakistan TV sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/9/2013).
Sebanyak 32 wanita dan tujuh anak-anak termasuk di antara korban tewas, ujar Menteri Dalam Negeri, Chaudhry Nisar Ali Khan tadi malam.
“Kami akan merevisi keamanan komunitas Kristen di seluruh negara,” ujar Khan dalam satu wawancara di Dawn TV. Menurutnyas, 37 anak-anak terluka dalam kejadian itu dan serangan tersebut diklaim dilakukan oleh musuh-musuh Pakistan.
Ledakan itu merupakan yang paling fatal dari sekitar 85 serangan bom dan bunuh diri di Pakistan tahun ini. Kejadian itu muncul dua pekan setelah para pemimpin politik sepakat untuk memulai dialog dengan kelompok militan termasuk kelompok Taliban.
Pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang baru berusia 3 bulan meminta dilakukannya dialog dengan kelompok tersebut untuk meredam kekerasan dan memulihkan perekonomkian negara.