Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura dan Uni Eropa Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas

SINGAPURA - Uni Eropa dan Singapura telah menyelesaikan detail kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA), yang digadang-gadang sebagai salah satu pakta bilateral yang paling komprehensif di dunia.

SINGAPURA - Uni Eropa dan Singapura telah menyelesaikan detail kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA), yang digadang-gadang sebagai salah satu pakta bilateral yang paling komprehensif di dunia.

UE—kawasan perdagangan terbesar di dunia—berharap kesepakatan itu dapat membuka jalan bagi pembentukan FTA baru dengan negara anggota Asean yang lain. Ini menunjukkan niat UE untuk melangkah lebih jauh ke dalam booming ekonomi Asia Tenggara.

“Dalam jangka panjang, kami ingin memiliki FTA dengan konsumen Asean yang berjumlah 600 juta jiwa dan dengan seluruh negara anggota Asean. [FTA dengan Singapura] ini adalah tonggak pertama,” ujar Rupert Schlegelmilch, Ketua Negosiator UE dalam FTA tersebut, Jumat (20/9/2013).

Kesepakatan setebal 1.000 halaman itu masih harus melalui proses persetujuan di Singapura dan Parlemen UE. Namun, jika berhasil, pakta perdagangan bebas itu akan secara aktif berlaku pada akhir 2014 atau awal 2015.

Ketentuan dalam FTA tersebut telah disepakati oleh Komisaris Perdagangan UE Karel De Gucht dan Menteri Perdagangan dan Industri Lim Hng Kiang pada Desember 2012. Singapura mendominasi 1/3 dari total perdagangan UE-Asean.

Sebanyak lebih dari 60% investasi di antara kedua kawasan tersebut juga didominasi oleh Singapura, yang juga menjadi rumah bagi lebih dari 9.000 perusahaan Eropa.

Volume perdagangan barang UE-Singapura tahun lalu bernilai 52 miliar euro, sedangkan perdagangan jasa bernilai 28 miliar euro pada 2011. Investasi mutual keduanya menembus 190 miliar euro.

Singapura adalah salah satu pusat penyulingan minyak terbesar di dunia. Salah satu isi FTA dengan UE itu akan mendongkrak ekspor produk minyak dari Singapura ke UE, karena hal itu akan mengurangi tarif karena penyuling Singapura telah memenuhi standar UE.

Perusahaan minyak besar yang beroperasi di Singapura mencakup Royal Dutch Shell Plc dan Exxon Mobil.

Kesepakatan itu juga akan memudahkan bank-bank Eropa yang beroperasi di Singapura untuk terus bertumbuh, sehingga berpotensi menaikkan keuntunga bisnis ritel dari Standard Chartered dan HSBC, serta bank lain seperti Deutsche Bank AG dan Barclays Plc.

FTA itu juga akan menegaskan hak untuk melakukan penjualan secara langsung dan membangun kantor cabang di pasar masing-masing, juga menyediakan transparansi yang lebih baik terhadap lisensi dan penghargaan lain.

“Kami membuat upaya kuat untuk melangkah sejauh yang kami  bisa untuk dapat meliberalisasi perusahaan perbankan dan asuransi kami. Kami telah sukses sejauh ini,” imbuh Schlegelmilch.

Perjanjian itu juga dibentuk di atas standar teknis UE di berbagai area, seperti kendaraan bermotor, elektronik, dan teknologi hijau. Misalnya saja, mobil yang dibuat berdasarkan standar UE akan dapat diterima untuk dijual di Singapura.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper