Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan bekerja sama dengan perbankan menggelar roadshow kredit ke pelaku UMKM perdagangan, pertanian, dan jasa guna memacu share kredit di sektor ini mencapai 35% di akhir tahun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengatakan roadshow langsung menuju pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang belum tersentuh perbankan.
Menurut Tutuk, pedagang di pasar tradisional yang mendapatkan akses perbankan persentasenya baru 30%.
“Ini perlu ditingkatkan. Targetnya, semua orang yang ada ada di sini bisa mendapatkan akses perbankan baik membuka rekening ataupun mendapatan kredit usaha,” ujarnya di sela-sela roadshow di Pasar Klandasan, Rabu (18/9/2013).
Terbatasnya akses terhadap perbankan menyebabkan ketergantungan UMKM dengan pembiayaan berbunga tinggi. Akibatnya, lilitan utang pun mendera pelaku UMKM yang berdampak pada tersendatnya kemampuan UMKM untuk meningkatkan kapasitas usaha.
Berdasarkan data BI Perwakilan Balikpapan, penyaluran kredit UMKM oleh perbankan hingga Semester I/2013 mencapai Rp6,34 triliun atau 32,54% dari total kredit. Apabila dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun lalu, ada peningkatan sebesar 11,61% karena posisi penyaluran kredit pada saat itu baru mencapai Rp5,68 triliun.
Tutuk mengakui perlu kerja keras untuk dapat memacu penyaluran kredit kepada UMKM. Banyaknya pelaku UMKM yang belum paham dengan perbankan menjadi salah satu penyebab kendala tersebut. Melalui roadshow semacam ini, asimetri informasi diharapkan bisa tereliminasi sehingga target penetrasi bisa terealisasi.
Penyesuaian peruntukan kredit juga perlu dilakukan agar pelaku usaha mendapatkan bunga kredit yang sesuai dengan peruntukannya. Selama ini, pelaku usaha cenderung tidak mau repot dengan kelengkapan administrasi usahanya sehingga menggunakan peruntukan kredit konsumsi untuk membiayai modal usahanya. “Padahal bunga kredit konsumsi itu paling tinggi. Kalau menggunakan peruntukan modal kerja kan lebih murah, sehingga bisa
Area Manager Bank Mandiri Cabang Balikpapan Dicky Sukanto menambahkan usaha kecil merupakan sektor usaha yang tahan terhadap gejolak ekonomi dunia. Masih dibutuhkan sekitar 4 juta pengusaha lagi untuk meningkatkan jumlah UMKM minimum sebanyak 2% dari jumlah penduduk.
“Padahal Malaysia sudah 4% dan Singapura sudah 7%. Kami siap untuk mendukung dengan membantu menyalurkan modal usaha untuk meningkatkan kapasitas usaha,” terangnya.
Pemimpin Cabang Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Cabang Balikpapan Kosasih Sabran menambahkan banyak produk perbankan yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM. BPD Kaltim, contohnya, memiliki program penjaminan kredit daerah (PPKD) hasil kerja sama dengan Pemkot Balikpapan yang menyasar pelaku UMKM dengan bunga yang ringan.
Kredit UMKM di Kota Balikpapan Semester I/2013
Kelompok Usaha | Rp miliar |
Mikro | 411,14 |
Kecil | 1.498,94 |
Menengah | 4.435,18 |
Total | 6.345,26 |
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, diolah