isnis.com, JAKARTA—Jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI), Yulianah Binti Misin yang meninggal di Arab Saudi akhirnya bisa dipualngkan ke Tanah Air setelah sebelumnya pihak keluarga putus kontak dengan wanita itu selama satu tahun.
Pemulangan oleh Yayasan Saan Mustopa Center (SMC) atas wanita dari Desa Pajaten, Kec. Cibuaya, Kab. Karawang itu dilakukan akibat kurangnya perhatian pihak agen pengriman tenaga kerja ke negara itu. Peti jenazah Yulianah tiba di bandara Soekarno-Hatta hari ini, Selasa (17/9/2013) dan segera diberangkatkan menuju Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Yayasan SMC Yulianah meninggal karena sakit. Diketahui, Yulianah berangkat ke Saudi Arabia tahun 2008 melalui PT. Panca Aji Banyu Sakti. Namun, sebulan kemudian Yulianah kabur dari rumah majikan tempatnya bekerja karena ada masalah dengan majikan.
"Yulianah sempat putus kontak komunikasi dengan pihak keluarga selama satu tahun. Setelah itu, Yulianah kembali berkomunikasi dengan pihak keluarga yaitu dengan anaknya," ujar Subarna, Kepala Divisi Pemulangan TKI Yayasan Saan Mustopa Center kepada wartawan. Dia menambahkan bahwa Yulianah pun bekerja dengan pindah-pindah majikan sehingga pihak keluarga kesulitan mendaptkan informasi mengenai dirinya.
Subarna menjelaskan, PT. Panca Aji Banyu Sakti selaku Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Yulianah telah memberikan uang 'kebijaksanaan' sebesar Rp 2 juta dan digunakan oleh keluarga korban sebagai biaya tahlil. Sedangkan untuk biaya asuransi korban PT. Panca Aji Banyu Sakti tidak bisa memfasilitasi dengan alasan TKI tersebut sudah habis kontrak yaitu lebih dari dua tahun.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Saan Mustopa mengharapkan agar pihak-pihak terkait segera memberikan respon positif.
"Jenazah TKI Yulianah binti Misin adalah jenazah keempat yang difasilitasi oleh Yayasan Saan Mustopa Center agar bisa dipulangkan ke tanah air. Kami meminta ada respon positif dari PT. Panca Aji Banyu Sakti maupun BNP2TKI terkait bantuan asuransi yang bisa diberikan kepada keluarga almarhumah," ujar Saan di Gedung DPR, Selasa (17/9/2013).