Bisnis.com, BERASTAGI - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terjadi di kubah yang sama seperti pada letusan tiga tahun yang lalu. Aktivitas erupsi tersebut terjadi pada kubah lava bagian yang menghadap Selatan.
Adi Pandawa, Koordinator Lapangan Posko Danau Lau Kawar Badan SAR Nasional, menuturkan saat aktivitas erupsi mulai terjadi di kubah lava, terjadi tekanan gas yang cukup besar dari dalam magma yang mendorong bebatuan keluar sehingga membentuk kubah lava yang lebih besar.
"Pada kubah lava kali ini terbentuk batu-batu yang muncul akibat dorongan dari dalam saat terjadi erupsi pertama kali," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Senin (16/9/2013).
Kubah lava tersebut berada di bagian Selatan puncak gunung dengan tiupan angin ke arah Timur. Abu vulkanik tertiup angin ke arah Kabanjahe dan sekitarnya. Oleh karena itu, wilayah Lau Kawar yang berada di bagian utara gunung tidak cukup banyak terkena abu vulkanik.
Bentuk puncak Sinabung yang memiliki dua puncak dengan arah aliran lahar dingin ke Selatan dan Utara. Namun, pada erupsi kali ini letusan terjadi di bagian Selatan. Jika terjadi pada bagian Utara, secara otomatis abu vulkanik akan mengarah ke Danau Lau Kawar.
Asap disertai abu vulkanik yang terus keluar sejak letusan terjadi hingga Senin petang ini, berasal dari sisi samping puncak gunung.
Kepundan itu berjarak beberapa puluh meter di bawah titik tertinggi gunung yang berketinggian 2.451 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.
Ketika meletus pada Agustus hingga September 2010 lalu, struktur Gunung Sinabung mengalami beberapa perubahan di bagian puncak. Letusan itu juga menyebabkan hadirnya kawah baru.
Gunung Sinabung yang puncaknya berada di ketinggian 2.451 meter dari permukaan laut (mdpl), di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus pada pukul 02.51 WIB. Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.