Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Suriah mengaku mencapai sebuah “kemenangan” setelah Rusia berhasil memainkan peran sebagai penengah, sehingga Amerika Serikat batal melakukan serangan militer ke negara itu.
Sejumlah pesawat tempur dan pasukan artileri Suriah kembali menyerang kelompok pemberontak pada Minggu. Menurut sejumlah penduduk serangan itu dimulai pekan lalu setelah AS menyatakan tidak akan menyerang negara itu akibat penolakan dari pihak Rusia dan parlemen AS.
Berbicara terkait hasil kesepakatan dengan Rusia, seorang pejabat tinggi Suriah, Ali Haidar mengatakan pada kantor berita Moskow RIA bahwa kesepakatan itu merupakan sebuah kemenangan bagi Suriah. Suriah pun menyatakan terima kasih atas bantuan dari negara sahabat Rusia, menurut Ali sebagaimana dikutip Reuters, Senin (16/9/2013).
Meski tidak terlalu dekat dengan Presiden Bashar al-Assad, Ali merupakan pejabat Suriah pertama yang bereaksi atas kesepakatan yang dicapai antara Menlu AS, John Kerry dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov. Kesepakatan itu membuat AS membatalkan sementara serangannya meski menekankan opsi serangan militer tetap terbuka.