Bisnis.com, JAKARTA - Selepas memimpin rapat kabinet terbatas hingga menjelang Jumat (13/9/2013) dini hari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung nge-tweet untuk menyampaikan gagasannya terkait topik yang dibahas sidang.
Tidak kurang dari delapan twit yang diluncurkan presiden melalu situs microblogging berkapasitas 140 karakter.
Presiden terutama kembali mengingatkan masyarakat bahwa meskipun kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir IHSG membaik secara signifikan dan nilai tukar rupiah tidak terlalu melemah, tetapi situasinya belum aman benar.
Berikut serial twit SBY yang diunggah pada Jumat (13/9/2013) dini hari:
@SBYudhoyono: Malam ini saya pimpin kembali sidang kabinet, utk pastikan penanganan ekonomi terus dilakukan, sesuai kebijakan yg tlh saya tetapkan. *SBY*
@SBYudhoyono: Tadi saya minta laporan para Menteri ttg stabilisasi harga, nilai tukar rupiah, pelaksanaan investasi dan juga pertumbuhan ekonomi. *SBY*
@SBYudhoyono: Meskipun beberapa hari terakhir IHSG kita membaik secara signifikan & rupiah tidak terlalu melemah, tapi situasinya belum aman benar. *SBY*
@SBYudhoyono: Di samping ekonomi dunia memang masih bergejolak, yg kita lakukan di dalam negeri hasilnya juga masih menunggu beberapa waktu lagi. *SBY*
@SBYudhoyono: Kpd para Menteri & jajarannya saya instruksikan utk lakukan kerja ekstra, kalau perlu lembur malam, agar segala urusan cepat & tuntas. *SBY*
@SBYudhoyono: Saya minta jajaran pemerintah (pusat & daerah) terus bekerjasama dgn dunia usaha, agar tekanan ekonomi bisa kita atasi dgn baik. *SBY*
@SBYudhoyono: Dlm krisis 2008, pemerintah bantu bisnis dgn insentif fiskal. Bisnis pun bersedia profitnya sedikit berkurang. Semuanya utk rakyat. *SBY*
@SBYudhoyono: 2 th ini memang "tahun politik". Tapi, jajaran pemerintah (pusat & daerah) harus utamakan kepentingan rakyat. Setelah itu baru pemilu. *SBY*
Pada Kamis (12/9/2013) malam, presiden memimpin rapat kabinet terbatas tim ekonomi untuk membahas lebih lanjut penanganan persoalan ekonomi.
Sidang yang berlangsung selama 3,5 jam sejak pukul 19.30 WIB - 23.00 WIB tersebut menelurkan hasil berupa indikator keberhasilan empat paket kebijakan ekonomi yang diumumkan pada Agustus.
Indikator tersebut meliputi target harga kebutuhan pokok, sasaran waktu penyelesaian renegosiasi kontrak pertambangan, dan target penurunan impor solar.