Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Suriah: Perang Tidak Jadi, AS dan Rusia 'Bertengkar'

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah selama sepekan dihantui ketegangan akan dimulainya serangan Amerika Serikat, Suriah akhirnya menerima proposal Rusia untuk menyerahkan senjata kimia, namun pertikaian serius justru muncul antara Rusia dan AS yang bisa

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah selama sepekan dihantui ketegangan akan dimulainya serangan Amerika Serikat, Suriah akhirnya menerima proposal Rusia untuk menyerahkan senjata kimia, namun pertikaian serius justru muncul antara Rusia dan AS yang bisa mengganggu dicapainya sebuah resolusi PBB.

Meski pihak Gedung Putih terus berupaya untuk mendapatkan resolusi untuk mengirim pasukan ke Suriah melalui Kongres, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan program senjata hanya akan sukses jika Washington dan sekutunya menghindari tindakan militer.

Sedangkan dari pihak Suriah sudah ada pengakuan memiliki senjata kimia meski tidak mengakui menggunakannya untuk memberantas pemberontak. Menlu Suriah, Walid al-Moualem mengatakan dalam satu pernyataannya di stasiun televisi Rusia bahwa Damaskus akan patuh terhadap inisiatif Rusia tersebut.

"Kami ingin mengikuti konvensi atas larangan penggunaan senjata kimia. Kami siap untuk mematuhi kewajiban kami sesuai dengan konvensi, termasuk menyediakan semua informasi soal senjata tersebut," ujar Moualem sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (11/9/2013). Dia menambahkan bahwa pihaknya siap untuk memberitahu lokasi senjata kimia selain menghentikan produksinya dan memperlihatkan fasilitas produksi itu ke anggota perwakilan Rusia dan PBB.

Sementara itu, Putin mengatakan proposal itu bisa efektif kalau AS dan sekutunya menolak penggunaan senjata ke Suriah. Menlu AS John Kerry dan Menhan Chuck Hagel mengatakan di depan Kongres bahwa ancaman tindakan militer sangat penting untuk memaksa pemerintah Suriah menghindari penggunaan senjata kimia. (ltc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper