Bisnis.com, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumsel memastikan tidak akan memberi subsidi untuk tarif tiket monorel Palembang dan hanya mendukung pembebasan lahan untuk mega proyek senilai Rp5 triliun tersebut.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan pemprov berencana tidak memberi subsidi tetapi akan membantu pembebasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan stasiun monorel di 15 titik lokasi.
"Kami tidak memberi subsisdi tetapi kami support dari segi pembebasan lahan sehingga dapat menurunkan biaya pembangunan monorel,"katanya dalam jumpa pers penandatanganan nota kesepahaman proyek monorel antara PT True North Bridge (TNB) Capital Indonesia dengan Hanwha Group Korea di Palembang hari ini, Senin (2/9/2013).
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek ini dapat terealisasi jika harga tiket dipatok sebesar US$1,5 atau sekitar Rp15.000 per penumpang. Hal tersebut tertuang dalam studi kelayakan yang telah dilakukan PT TNB Capital, perusahaan perencanaan keuangan untuk proyek monorel.
Presiden Direktur PT TNB Capital Omar Anwar mengatakan dari survey yang dilakukan pihaknya kepada masyarakat Palembang, tarif tiket monorel yang diinginkan masyarakat sebesar Rp9.000 per penumpang.
"Memang tarif yang diinginkan seusai survey kami adalah sebesar Rp9.000 dan ada gap dengan tarif yang dihitung dalam studi kelayakan. Kami masih memikirkan solusi untuk menangani gap ini,"katanya.
Menurut Omar, salah satu cara utama untuk menurunkan tarif dengan menurunkan biaya pembangunan. Tarif sebesar Rp15.000 per penumpang didapat jika biaya pembangunan sebesar US$23 juta per kilometer. Sementara untuk tarif Rp9.000 dapat dicapak jika biaya pembangunan sekitar US$12 juta.
"Solusi untuk menekan biaya pembangunan ini dengan menjalin konsorsium bersama investor untuk berbagai bidang. Kami juga berharap dapat menggandeng perusahaan dalam negeri untuk menggarap sektor konstruksi monorel Palembang,"jelasnya.
Omar menambahkan, saat ini pihaknya sudah menggandeng Hanwha Group, perusahaan asal Korea, untuk menggarap infrastruktur proyek, seperti tiang rel.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, Hanwha Group adalah perusahaan yang bergerak di dua bidang utama, yaitu pembuatan bahan peledak dan divisi perdagangan untuk komoditas minyak bumi, logam dan barang lainnya.