Bisnis.com, LONDON--Mayoritas anggota Parlemen Inggris menolak aksi militer terhadap Suriah terkait dugaan penggunaan senjata kimia dalam bentrokan di negara Arab tersebut.
Laporan media di Inggris Kamis malam (29/8/2013) menyebutkan anggota Parlemen Inggris melakukan pemungutan suara untuk menentang aksi militer itu.
Hasilnya, 285 suara berbanding 272 memperlihatkan Parlemen tak mendukung serangan militer terhadap Suriah karena dugaan penggunaan senjata kimia.
Perdana Menteri David Cameron mengaku akan bertindak dengan sesuai keputusan," kata Xinhua--yang dipantau Antara, Jumat pagi (30/8/2013).
Di Markas PBB, New York, Amerika Serikat menegaskan negara siap bertindak sendiri dalam melancarkan serangan hukuman terhadap Pemerintah Suriah sehubungan dugaan penggunaan senjata kimia.
Sementara negara utama di badan dunia tersebut masih menemui kebuntuan.
Sekutu kunci AS, Inggris, telah meningkatkan upaya besar-besaran guna mendapatkan dukungan bagi aksi militer tetapi sidang negara anggota tetap Dewan Keamanan berlangsung tanpa menghasilkan terobosan.
Sidang berlangsung 45 menit dan merupakan pertemuan yang kedua sejak Inggris mengajukan rancangan resolusi untuk memberi izin bagi dilakukannya 'semua tindakan yang diperlukan' guna melindungi warga sipil Suriah setelah adanya dugaan serangan senjata kimia pada Juli.
Namun, tidak ada satu pun utusan dari Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat yang mau memberikan keterangan ketika mereka meninggalkan ruang sidang. (ra)