Bisnis.com, SAMARINDA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur memprediksi pertumbuhan ekonomi di provinsi itu pada kuartal III/2013 mencapai 2,77%, lebih cepat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya 1,12 %.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang diprediksi relatif stabil tersebut salah satunya didukung oleh membaiknya kinerja sektor pertambangan batubara. Para pelaku di industri batu bara di Kaltim diyakini mulai mencari pasar baru dengan negara tujuan ekspor yang lebih bervariasi, antara lain India dan Vietnam.
“Para pengusaha batubara di Kaltim mulai pintar untuk mencari pasar baru ekspor batu bara. Kemungkinan, pasar batubara di China sudah jenuh dan terjadi krisis ekonomi global, membuat pengusaha batu bara mengalihkan ekspornya ke India. Pengusaha batu bara Kaltim juga mulai mengekspor ke negara-negara alterantif seperti Vietnam, Korea Selatan dan Thailand,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ameriza M Moesa, Kamis (15/8/2013).
BI Kaltim mencatat laju pertumbuhan sektor pertambangan kuartal II/2013 sebesar 1,56 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni tumbuh 1,16 %(YoY).
Kinerja sektor pertambangan ditopang oleh peningkatan produksi batu bara sekalipun masih tergolong rendah. Kenaikan impor batu bara India dan Korsel menjadi faktor pendorong kenaikan produksi komoditas ekspor andalan Kaltim tersebut.
“Ekspor batu bara Kaltim ke India ini karena kebijakan di India yang mulai mengalihkan energi dari gas ke batu bara yang ditangkap para pengusaha eksportir batu bara Kaltim. Optimisnya prospek bisnis batu bara Kaltim juga terkaitnya mulai beroperasi pembangkit PLTU di beberapa negara ASEAN yang membutuhkan konsumsi batu bara,” jelas Ameriza.