Bisnis.com, NEW YORK – Pengapalan solar dari tiga produsen besar panel di dunia pada kuartal II meningkat 32% karena naiknya permintaan di Asia.
Canadian Solar Inc mengapalkan 455 megawatt pada kuartal II. Jumlah itu, menurut perusahaan, mengalahkan perkiraan pada Mei silam sebanyak 380-420 megawatt. Yingli Green Energy Holding Co, produsen terbesar panel, dan Trina Solar Ltd melaporkan juga terjadi loncatan prediksi pengapalan.
Pengapalan Canadian Solar ke Jepang hampir dua kali lipat dari kuartal I karena Jepang beralih ke energi terbarukan setelah menutup pembangkit listrik tenaga nuklir. Stefan Linder, analis yang berbasis di New York, dengan Bloomberg New Energy Finance memperkirakan Jepang dan China akan menjadi dua pasar besar solar pada tahun ini.
"Pada 2013, Asia akan meminta solar sebanyak setengah dari permintaan global, naik dari tahun lalu yang sebesar seperempat," kata Linder seperti dikutip Bloomberg, Minggu, (11/8/2013).
Para produsen China masih mengalami kelebihan pasokan global. Namun, pemerintah tengah menciptakan permintaan domestik untuk membantu menyerap sebagian dari kapasitas yang berlebih.
Menurut Linder, China berencana meningkatkan instalasi lima kali lipat pada 2015. Sementara, Jepang telah menerapkan insentif solar yang menggebrak gilanya pembangunan.
Yingli menyatakan pengapalan akan meningkat menjadi 24% dari kuartal I yang sebesar 23%. Pengapalan solar dari perusahaan China, yakni Baoding, menyumbang 23% pada tahun ini, naik dari 6% pada 2010.
Trina, produsen terbesar ketiga solar, akan mengapalkan 630-660 modul, lebih besar dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 500-530 megawatt. Changzhou, perusahaan berbasis di China, melaporkan pertumbuhan kuat terjadi di Jepang dan India pada kuartal I.
"Secara konsisten kami mengejar strategi diversifikasi dan telah fokus akan pertumbuhan pasar baru seperti Jepang," kata Shawn Qu, Chief Executive Officer Canadian Solar.
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, Canadian Solar merupakan produsen terbesar keempat berdasarkan volume pengapalan pada tahun lalu. Suntech Power Holdings Co, perusahaan terbesar kedua solar pada tahun lalu, belum merilis hasil kuartal II.