Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Rayakan Idulfitri Kamis (8/8/2013)

Bisnis.com, RIYADH—Sejumlah Ulama di Arab Saudi berbeda-beda pendapat dalam menentukan akhir bulan Ramadhan.

Bisnis.com, RIYADH—Sejumlah Ulama di Arab Saudi berbeda-beda pendapat dalam menentukan akhir bulan Ramadhan.

Beberapa di antaranya menilai akhir Ramadhan jatuh pada hari ini, Selasa (6/8/2013) malam, sehingga hanya menandai 28 hari berpuasa.

Namun, seorang Ulama terkemuka mengungkapkan hampir mustahil bila melihat bulan pada malam ini. Dia menegaskan hari raya Idul Fitri kemungkinan akan jatuh pada Kamis nanti (8/8).

Sejumlah tokoh ulama beraksi dalam argumennya masing-masing. Mereka menanggapi pernyataan Mahkamah Agung (MA) Arab Saudi yang mengatakan bahwa bulan akan nampak pada Selasa malam (6/8/2013).

Pernyataan oleh MA Saudi tersebut menyiratkan bahwa ada kesalahan pada penetapan awal Ramadan yang jatuh pada 10 Juli. MA menyebut awal Ramadan seharusnya bisa dimulai pada 9 Juli.

"Penampakan bulan malam ini sangat tak mungkin dan saya berharap Idul Fitri dimulai Kamis," jelas Sheik Saad Al Khathlan, salah seorang anggota dari tujuh Komite Ulama, sebuah kelompok otoritas kerajaan Islam utama yang dibentuk oleh Raja Abdullah, Selasa (6/8/2013) seperti dikutip situs Emirates247.

"Saya tidak setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa ada kesalahan dalam penetapan awal Ramadhan. Hilalnya tidak terlihat Senin malam [5/7]. Jadi ini berarti Shaaban berlangsung 30 hari dan Ramadhan dimulai 10 Juli. Saya sependapat dengan perhitungan astronomi yang mengonfirmasi bahwa Ramadhan dimulai Rabu [10/7],"

Kemarin (5/8), koran Arab Saudi mengutip sebuah pernyataan MA Saudi yang mendesak masyarakat untuk melihat bulan Idul Fitri pada Selasa malam.

Menurut pernyataan itu, jika bulan tidak nampak, bisa jadi bulan akan nampak pada Rabu malam.

"Itu tak bisa diterima jika kita melihat bulan pada selasa malam seperti saat ini, berarti Ramadhan hanya 28 hari. Penentuan awal dan akhir bulan puasa harus tunduk pada Syariat [Hukum Islam]," kata Sheikh Adel al Kalbani, mantan Imam Masjidil Haram.

"Pernyataan MA Saudi membuat saya bertanya-tanya apakah kita sudah berpuasa sesuai dengan Syariat. Jika jawabannya iya, maka bulan pastinya tidak muncul malam ini," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper