Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berjanji akan mengumumkan langkah-langkah dalam rencana anggaran pada akhir tahun ini guna mengatasi risiko bagi posisi fiskal sebagaimana digarisbawahi oleh Fitch Ratings.
Fitch menurunkan penilaian ekonomi Malaysia menjadi negatif dari stabil pada pekan ini. Mereka menilai Negeri Jiran itu memiliki tingkat utang yang tinggi dan reformasi anggaran yang tidak memadai.
Dalam sebuah acara keuangan Islam di Kuala Lumpur pada Kamis (1/8/2013), Najib mengatakan kekhawatiran lembaga pemeringkat utang itu sama dengan yang dirasakan oleh pemerintah. Namun, dia tidak menjelaskan kebijakan fiskal yang dia rencanakan untuk pidato anggarannya pada 25 Oktober mendatang.
“Kami mempertimbangkan bermacam-macam pilihan kebijakan, tetapi kami memahami adanya kebutuhan untuk memperkuat posisi fiskal dan makro bagi pemerintah,” jelasnya.
Dia menambahkan detail lebih lanjut akan dipaparkan dalam waktu dekat, yaitu pada saat pengumuman anggaran yang akan datang.
Najib memenangkan pemilu pada Mei setelah terjadi pemborosan belanja akibat kenaikan gaji pegawai negeri sipil dan pemberian bantuan bagi masyarakat miskin. Dia juga membekukan rencana pemangkasan subsidi bagi barang-barang esensial, serta menunda pengumuman pajak barang dan jasa.
“Penting bagi kami untuk mengatasi kerentanan, yang mana salah satu areanya adalah fiskal,” ujar gubernur bank sentral Zeti Akhtar Aziz pada acara yang sama.
Malaysia, lanjutnya, memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk mengatasi permasalahan tersebut secara bertahap.
Sebelumnya, Asian Development Bank memproyeksikan ekonomi Malaysia tahun ini bertumbuh 5,3%