Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan cakupan sanitasi layak nasional pada tahun ini naik 1,7% menjadi 59% dari tahun sebelumnya 57,3% demi mencapai target Millenium Development Goals (MDG) 2015.
Direktur Perumahan dan Pemukiman Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional mengatakan optimistis pemerintah dapat mencapai target MDG terkait dengan sanitasi layak nasional sebesar 62,41% pada 2015 mendatang.
“Apabila melihat progres sebelumnya, kami bahkan memperkirakan sanitasi layak nasional dapat lebih besar 0,4% dari target MDG 2015,” ujarnya dalam acara Lomba Teknologi Tepat Guna Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di wilayah perkotaan hari ini, Selasa (30/7/2013).
Seperti diketahui, Indonesia tengah menghadapi sejumlah tantangan besar dalam penyediaan air minum aman dan sanitasi layak. Oleh karena itu, sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk menggenjot pembangunan air minum dan sanitasi tersebut.
Salah satunya adalah penyelenggaraan lomba teknologi tepat guna STBM di wilayah perkotaan, guna mendapatkan inovasi teknologi yang dapat diimplementasikan secara terjangkaun dan sesuai dengan standar sanitasi layak.
“Kegiatan ini akan membantu memperkaya pilihan teknologi yang sudah ada dan membuat terjangkau bagi masyarakat umum, sehingga semakin banyak lapisan masyarakat yang memiliki akses sanitasi dasar lebih baik,” tuturnya.
Dia mengaku pembangunan air minum dan sanitasi layak membutuhkan investasi hingga triliunan rupiah. Oleh karena itu, lanjutnya, inovasi teknologi yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan guna menjaga pembangunan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Wilfried Purba, Direktur Penyehatan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan mengatakan pemerintah bersama lembaga-lembaga mitra telah berkerjasama untuk memicu kesadaran masyarakat memiliki sarana sanitasi yang layak.
“Kami harap lomba teknologi tepat guna ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan pendapatan rendah untuk meningkatkan akses sanitasi yang layak dan terjangkau,” katanya.