Bisnis.com, JAKARTA - Hal ini terjadi pada istri saya Theresia, yang melakukan proses rekrutmen di PT Adnyana saat itu dengan HR Manager Bpk Yudi Fathoni (yang terhormat).
Pada 4 Maret 2013 pak Yudi F mengirimkan mail ke istri saya sebuah surat penawaran No. 006/ADY-SDM/Rec-Off/II/13 Perihal : Surat Penawaran Kerja Waktu Tertentu di Kantor Pusat Jakarta dan tannggal 5 istri saya menyetujui penawaran tersebut dengan menandatangani surat tersebut dan mengirimkan email kembali ke pak Yudi F.
Pada 7 Maret 2013 meminta istri saya untuk melakukan Medical Check up ke Mediloka pada 8 Maret 2013.
Hasilnya tanggal 11 Maret 2013 Pak Yudi F mengirimkan email menyatakan istri saya “FIT TO WORK” dan berharap bisa bergabung tanggal 27 Maret 2013, tetapi istri saya negosiasi dan terjadi kesepakatan tanggal 17 April 2013. Dengan info tersebut istri saya mengajukan pengunduran diri ke perusahaannya saat itu PT ALTUS LOGISTICS tanggal 14 Maret 2013.
Namun tanggal 12 April 2013 pak Yudi F menelepon istri saya perihal kesepakatan tersebut, yang menurut beliau terkait dengan masalah pribadi direksi PT Adnyana dengan PT Altus Logistics. Lalu beliau berusaha mengubah penawaran untuk dipindah ke anak perusahaan PT Andalan di Sunter. Dan jelas istri saya menolak karena tidak sesuai dengan kesepakatan.
Pada 17 April 2013 sesuai kesepakatan istri saya dan pak Yudi F maka saya mendampingi istri saya untuk mempertanyakan kejelasan surat penawaran yang telah disepakati oleh pak Yudi sebagai HR Manager PT Adnyana dengan istri saya. Tetapi beliau menyatakan “Untuk saat ini tidak ada lowongan di kantor Pusat buat istri saya”. Kemudian berjanji untuk mendiskusikan dengan pihak Direksi baik permasalahan gaji dan penempatan di surat penawaran tersebut.
Namun, ketika saya minta konfirmasi mengenai janji tersebut melalui email tanggal 17 April, 22 April dan 30 April 2013 tidak ada jawaban sekalipun dari pihak Presiden Direktur perusahaan (ibu Carmelita Hartoto) karena email tersebut saya cc-kan. Tidak ada rasa pertanggungjawaban dari PT Adnyana apalagi ganti rugi terhadap nasib istri saya yang sekarang jadi pengangguran karena sentimen pribadi Direksi PT Adnyana (menurut Pak Yudi F).
Bahkan selang beberapa hari, Perusahaan tersebut membuka lowongan serupa di Jobstreet, gila benar. Hingga surat ini saya tulis tidak ada penyelesaian bertanggungjawab dari pihak Bpk. Yudi Fathoni.
Pengirim:
R O Martin
Perum Kemang Swatama Kalibaru Cilodong Depok Blok A No. 12A.