BIsnis.com, JAKARTA-- Mendidik dan membangun karakter anak tidak hanya dilakukan di sekolah atau di rumah, tetapi bisa juga lewat kegiatan di luar seperti program camp.
Misalnya yang dilakukan oleh CISV Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional, yang menyelenggarakan camp untuk anak-anak usia 11 tahun, dalam kegiatan yang berjudul Summer Village Camp 2013.
"Ada sekitar 60 orang anak dari 12 negara yang ikut program camp kali ini.Kegiatannya selain sebagai ajang pendidikan, juga pertukaran budaya antar negara,” kata Maya D. Tanama, President Chapter Cendrawasih-CISV Indonesia, di sela-sela acara Open Day, salah satu rangkaian dari camp tersebut, Minggu (14/7/2013).
Kegiatan Summer Village Camp 2013 dengan tema Ojo Lali ini berlangsung di Sekolah Pelita Harapan International Sentul City, Bogor, pada 23 Juni-20 Juni 2013. Seluruh peserta berasal dari Brasil, China, Denmark, Guatemala, Indonesia, Norwegia, Filipina, Spanyol, Swedia, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Setiap delegasi terdiri dari empat anak usia 11 tahun (2 perempuan dan 2 laki-laki), serta satu orang pendamping.
Selain itu juga ada 6 konselor junior dari Kolombia, Denmark, Indonesia, Portugal, dan Swedia melengkapi daftar peserta.
Maya menuturkan dalam kegiatan selama 28 hari tersebut, peserta memperoleh materi pendidikan dengan cara yang fun, sekaligus dapat menjalin persahabatan antar sesame, melalu beragam aktivitas, diskusi, pemainan.
“Bahkan ada program dimana mereka juga tinggal bersama dengan masyarakat sekitar. Tujuannya agar mereka bisa mengerti dan merasakan bagaimana kehidupan di dalam rumah orang lain, dengan memperhatikan rasa kebersamaan dan tenggang rasa,” ujar Maya.
Selama berada di camp, kata Maya, anak-anak dibiarkan berkenalan satu sama lain, untuk membangun semangat kerja sama dan kepercayaan. Membiasakan mereka berdiskusi tentang masalah global saat ini.
Anak-anak juga berbagi tentang kebudayaan negara asal mereka, melalui kegiatan national nights. Setiap delegasi diminta bercerita tentang negaranya dalam bentuk presentasi, kostum, cinderamata, lagu-lagu khas, dan makanan, dan tarian.
“CISV International memiliki anggota lebih di 60 negara. Gerakan yang dilakukan adalah mengampanyekan perdamaian dunia. Lebih dari 60 tahun organisasi berdiri, dan menciptakan perdamaian melalui persahabatan, kerja sama, dan pengertian lintas budaya antara anak-anak yang berlainan bangsa dan latar belakang,” ungkap Maya.
Menurut dia, LSM ini menjadi mitra resmi UNESCO. Organisasi ini tiap tahun menyelenggarakan beragam program, dalam berbagai bentuk untuk anak-anak dengan rentang usia 11-19 tahun.
“Seluruh program dilaksanakan sepenuhnya oleh para relawan, dan dirancang untuk membantu peserta mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan, agar menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab, dan mampu menciptakan perbedaan yang positif di tengah masyarakat lokal maupun internasional,” ungkapnya.