Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Perubahan Kebiasaan Untuk Capai Ketahanan Pangan

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton J. Supit mengatakan untuk mencapai ketahanan pangan dan mengatasi kekurangan stok selama puasa dan Lebaran, dibutuhkan perubahan dan edukasi kebiasaan masyarakat.Perubahan

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton J. Supit mengatakan untuk mencapai ketahanan pangan dan mengatasi kekurangan stok selama puasa dan Lebaran, dibutuhkan perubahan dan edukasi kebiasaan masyarakat.

Perubahan dan edukasi yang dimaksud adalah penggunaan peralatan logistik berpendingin atau cold storage untuk menjadi media penyimpangan bahan pangan. Pasalnya selama ini, menurut Anton, masyarakat Indonesia terbiasa memakan makanan segar, misalnya ayam yang baru dipotong.

"Padahal di luar negeri sudah lazim menggunakan cold storage. Bahkan, jika menggunakan cold storage ada bahan makanan yang tahan hingga 1 tahun. Kualitasnya hampir sama," ujar Anton seusai Rapat Pengamanan Harga Kebutuhan Pangan Olahan di Kementerian Perindustrian, Jumat (12/7/2013).

Selain itu, Anton menambahkan, diperlukan pula regulasi dari pemerintah untuk mendorong pengubahan kebiasan tersebut. Dia mencontohkan Peraturan Daerah DKI Jakarta No.4/2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas dan Peraturan Guburnur No.19/2009 tentang Lokasi Penampungan dan Pemotongan Unggas.

Regulasi tersebut mengharuskan relokasi pemotongan ayam tradisional ke rumah pemotongan ayam. Meski demikian, Anton menyebutkan regulasi ini tak berjalan selama 7 tahun terakhir.

"Kalau ini dijalankan dengan baik, kita bisa melakukan stok jika produksi berlebih. Namun, saat ini sulit karena masyarakat cenderung tidak mau. Seperti saat ini kita kekurangan stok, malah harus impor. Kalau tidak ada yang stok ready bagaimana? pungkas Anton.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan untuk menjaga stabilitas harga pangan, pihaknya mengimpor komoditas prioritas di antaranya daging sapi, daging ayam, cabe rawit, dan bawang.

Untuk ketersediaan stok daging ayam, Anton mengklaim telah memasuk 500.000 ton untuk 3 bulan. Adapun kebutuhan daging ayam per tahun mampu mencapai 2,1 juta ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper