Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA DAGING: Sapi Melambung, Ikan Melempem

BISNIS.COM, BANDUNG--Permintaan ikan di Jawa Barat melesu meskipun seharusnya terkerek oleh kenaikan harga daging sapi dan ayam.Sekretaris Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Bahari Indramayu Royani mengemukakan permintaan ikan secara keseluruhan belum ada

BISNIS.COM, BANDUNG--Permintaan ikan di Jawa Barat melesu meskipun seharusnya terkerek oleh kenaikan harga daging sapi dan ayam.

Sekretaris Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Bahari Indramayu Royani mengemukakan permintaan ikan secara keseluruhan belum ada peningkatan yang signifikan pascakenaikan sejumlah harga daging di pasaran.

“Meski harga ikan secara umum saat ini masih rendah belum ada tanda-tanda permintaan akan meningkat setelah sejumlah harga daging naik,” katanya, Rabu (10/7/2013).

Dia mengatakan pasokan ikan yang dikirimkan dari Indramayu ke sejumlah pasar di kota besar seperti Muara Angke Jakarta dan Pasar Ciroyom Bandung belum ada perubahan yakni masih dikirim sebesar 15 ton per hari.

Menurutnya, pangsa pasar masih didominasi Jakarta 90% dan Bandung 10% dengan beragam ikan tangkapan antara lain tenggiri, tongkol, cumi, dan ikan lainnya.

“Dari sebelum kenaikan BBM harga ikan masih belum ada perubahan, seperti ikan tenggiri yang jumlah permintaanya paling besar dijual dengan harga Rp32.000 per kg, dan tongkol Rp12.000 per kg,” ujarnya.

Dia menilai lesunya permintaan ikan memasuki bulan suci Ramadan akibat perilaku konsumen yang tidak biasa untuk memakan ikan. “Mungkin karena sudah tradisi konsumen lebih memaksakan untuk beli daging,” katanya.

Royani menambahkan sepinya permintaan membuat kondisi nelayan semakin terpuruk setelah kenaikan BBM, sebab biaya produksi yang dikeluarkan bertambah 30%.

Dia menjelaskan pascakenaikan BBM nelayan harus mengeluarkan tambahan biaya produksi, yakni sebelumnya dalam satu kali melaut biaya yang dikeluarkan sekitar Rp50 juta naik menjadi Rp80 juta.

“Sebetulnya kondisi nelayan semakin berat, sebab keuntungan yang didapat belum tentu bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan,” katanya.

Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah dapat memberikan konpensasi kenaikan BBM untuk sektor perikanan dengan memperbaiki infrastruktur, guna mempermudah para nelayan untuk memproduksi ikan.

“Kami harapkan pemerintah dapat berperan penting untuk memberikan kebijakan untuk meningkatkan harga ikan menjadi lebih tinggi, kemudian memperbaiki sarana prasarana untuk menunjang peningkatan kinerja nelayan,” katanya.(k32)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper