Bisnis.com, JAKARTA - Mabes Polri membantah adanya perseteruan antara Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menjelang pemilihan calon Kapolri baru.
Pasalnya, kedua belah pihak digadang-gadang tengah bertikai menyusul adanya dugaan kasus Kompol Albert Dedi yang mengambil dokumen di ruang Deputi Penindakan BNN Irjen Benny J Mamoto.
Mereka sama-sama teman kami [Mabes Polri]. Tidak ada perseteruan dalam hal ini, kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Frengky Sompie, Rabu (10/7/2013).
Sebaliknya, menurut Ronny, dua lembaga pimpinan kandidat calon terkuat Kapolri yakni Komjen Pol Sutarman (Bareskrim) dan Komjen Pol Anang Iskandar (BNN) ini, justru bisa bekerja sama secara intens sehari-hari.
Salah satu contohnya, sambungnya, BNN membantu pelaksanaan penyidikan di direktorat tindak pidana Bareskrim Polri.
BNN juga turut saling bekerjsama di sejumlah penyidikan di tingkat provinsi hingga kabupaten dengan Direktorat Narkoba Bareskrim demi menanggulangi isu-isu terkait penyalahgunaan narkoba.
Oleh karena itu isu-isu yang berkembang tidak mendasari hal yang terjadi [perseteruan calon Kapolri baru], tegasnya.
Seperti diberikan sebelumnya, Mabes Polri pun membantah bila tindakan Kompol AD datang ke BNN terkait dengan kasus Helena. Pihaknya menilai bahwa apa yang dilakukan Kompol Albert Dedi murni tindakannya sendiri dalam rangka memperjuangkan gajinya yang belum dibayar BNN selama 8 bulan.