Bisnis.com, JAKARTA--TNI AD melakukan deteksi dini untuk menelusuri 250 dinamit milik perusahaan tambang batu PT Batu Sarana Persada (BSP) yang hilang dibawa kabur dalam sebuah truk saat perjalanan dari Subang ke Bogor pada Kamis (27/6/2013).
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya turun tangan dengan melakukan tugas-tugas preventif.
"Itu yang kami mainkan, melalui unsur-unsur kami yang ada di bawah," katanya, Senin (8/7/2013).
Sejauh ini, paparnya, baik pihak TNI AD maupun kepolisian sudah saling berkoordinasi melalui mekanisme yang ada untuk saling bekerja sama menguak dinamit yang diduga hilang, karena adanya penggelapan dan pencurian tersebut.
"Panglima TNI dengan Kapolri menurunkan intruksi ke bawah akan kami jabarkan sampai tingkat teknis operasional."
Sementara itu, penyidik dari Mabes Polri masih mendalami apakah peristiwa ini dilakukan oleh bajing loncat atau digelapkan oleh pihak-pihak tertentu.
Untuk mengungkapnya, Polri telah membentuk tim gabungan dari Polda Jawa Barat yang terdiri dari tim Polda Jabar, Polres Bogor, tim Polres Subang, tim Polres Jakarta Utara, tim Polres Tangerang, dan Bareskrim Mabes Polri.
Polri kini telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi untuk memberi gambaran lebih detail atas kasus ini.