Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Rawan Pecah Seperti Timur Tengah

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia dinilai tidak mustahil bisa mengalami perpecahan seperti yang telah terjadi di negara-negara Timur Tengah, karena bangsa Indonesia yang majemuk dari sisi agama, suku, bahasa, dan tradisi.

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia dinilai tidak mustahil bisa mengalami perpecahan seperti yang telah terjadi di negara-negara Timur Tengah, karena bangsa Indonesia yang majemuk dari sisi agama, suku, bahasa, dan tradisi.

Hal itu diutarakan oleh Mantan Ketua MPR Amien Rais seuasai acara Silaturahmi KASAD dengan Para Tokoh Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Senin (8/7/2013).

Amien menjelaskan Suriah, Mesir, Irak, dan Afghanistan pecah, sehingga tidak mustahil mereka yang memecah negeri-negeri di Timur Tengah itu juga mengarahkan tembakan perpecahannya ke Indonesia yang cukup rawan karena kemajemukannya.

Menurutnya, bangsa yang mulai mengalami konflik dari dalam negeri tentu akan mudah diincar oleh kekuatan global. Begitu juga dengan bangsa yang pecah tentu akan mengundang intervensi asing.

Namun, apabila seluruh elemen masyarakat di Tanah Air kompak, maka akan sulit untuk bisa diintervensi oleh asing. "Nah istilah persatuan kesatuan itu bukan slogan kosong itu betul-betul diejawantahkan di seluruh negeri."

Oleh karena itu, katanya, TNI sebagai tulung punggung pertahanan negara harus serius dalam menjalankan fungsi, peran, dan tugasnya, sehingga Indonesia bisa bebas dari segala bentuk ancaman dari dalam maupun luar.

Dalam acara tersebut, Amien juga mengapresiasi inisiatif Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Moeldoko yang membuka diri dengan masyarakat dan tidak menutup diri adalah hal tepat waktu seiring memasuki tahun politik. Sebab, lanjutnya, tahun politik seperti ini masyarakat cenderung mengalami perpecahan.

"Inisiatif Pak Moeldoko ini perlu kita dukung. Hanya dengan persatuan itu kekuatan barat, kekuatan korporasi, imperialisme tidak akan bisa mengutak-atik kita. Sebaliknya kalau kita rawan pecah ke dalam, mereka nggak usah diundang pun akan datang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper