BISNIS.COM, JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban gempabumi 6,2 SR Aceh sebanyak 24 orang meninggal dunia , 2 orang hilang dan 249 orang luka-luka. Jumlah tersebut kemungkinan terus bertambah karena masih ada korban yang belum ditemukan tim evakuasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menegaskan kerusakan paling parah berada di dua kabupaten yakni Bener Meriah dan Aceh Tengah Provinsi Aceh. Di kabupaten Bener Meriah tercatat 14 orang meninggal dunia, 109 orang luka, 2 hilang dan 75 rumah dan bangunan rusak.
Sementara di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 10 orang meninggal dunia, 140 orang luka, dan 300 rumah dan bangunan rusak. “Beberapa akses infrastruktur jalan juga tertutup tanah longsor,” ujar Sutopo disela konferensi pers di kantor BNPB Jalan Juanda Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2013).
Sampai kemarin siang gempa susulan masih berlangsung bahkan mencapai 15 kali. Dua gempa susulan di antaranya mencapai 5,5 SR dan 5,3 SR sehingga warga tidak berani tinggal dalam rumah. “Gempa susulan sampai 15 kali, akhirnya warga memilih berada diluar rumah,” papar Sutopo.
Untuk lokasi pengungsian, Sutopo mencatat masing -masing terdapat di Kabupaten Bener Meriah sebanyak 5 titik dan Kabupaten Aceh Tengah 10 titik. BNPB belum bisa merinci total jumlah pengungsi, akan tetapi rata rata setiap lokasi pengungsian dihuni sebanyak 7.000 warga.
Pemerintah sudah mengirimkan bantuan logistik dan tim reaksi cepat untuk penanganan bencana. Bantuan pemerintah mencapai Rp1,2 miliar. Adapun tim BNPB, SRC PB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian PU menuju Bener Meriah untuk melakukan koordinasi dengan Bupati.
Masa tanggap darurat di Bener Meriah ditetapkan satu minggu (3-9 Juli 2013) selanjutnya dievaluasi sesuai dengan kondisi lapangan. Pemerintah akan mempertimbangkan tanggap darurat berdasarkan hasil pencarian korban dan kondisi kegempaan.
Sutopo menambahkan sebanyak 1.524 personel TNI yang bertugas memadamkan api kebakaran hutan dan lahan Riau siap digerakkan ke Aceh jika dibutuhkan. “Personel di Riau siap digerakkan sewaktu-waktu untuk diperintahkan bantu penanganan di Aceh, bisa kapan saja bergerak.”
Adapun kerugian akibat gempabumi Aceh belum ditentukan karena masih fokus tanggap darurat dan penanganan korban. BNPB saat ini tersedia dana Rp40 miliar yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk digelontorkan ke Aceh.
Untuk tahun ini BNPB mengajukan anggaran dana siap pakai Rp1 triliun dan sudah disetujui DPR RI dan Kementerian Keuangan sebesar Rp200 miliar untuk siaga darurat dan tanggap darurat. Sebanyak Rp75 miliar disiapkan untuk operasi penanganan asap di Riau dan sudah digunakan Rp25 miliar.