BISNIS.COM, JAKARTA—Sorotan utama media nasional hari ini berkisar dari perlunya BI Rate dinaikkan dan prospek imbal hasil unitlink yang masih menjanjikan hingga persoalan target kredit perbankan yang meleset dan isu krisis politik di Mesir yang mempengaruhi indeks harga saham, Kamis (4/7/2013).
“BI Rate Sebaiknya Naik”: Bank Indonesia perlu segera menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 6% menjadi 6,25%. Kebijakan menaikkan BI Rate ini juga harus dilakukan apabila cadangan devisa turun di bawah US$105 miliar dan mendekati posisi US$100. (KOMPAS)
“Imbal Hasil Unitlink Masih Menjanjikan”: Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia terpangkas 3,2% pada transaksi Rabu kemarin (3/7/2013). Praktis, imbal hasil produk turunannya seperti unitlink dan reksadana berbasis saham juga berpotensi melorot (KONTAN).
“Target Kredit Perbankan 2013 Meleset”: bank-bank besar sudah tidak fokus lagi sebagai agen of Development, melainkan bersaing mengejar pendapatan fee based income. Akibatnya, struktur perbankan Indonesia akan semakin rapuh menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang kian dekat. Sementara bank-bank kecil yang sangat terbatas sarana pelayanannya akan semakin tersungkur dalam arena persaingan antarbank di dalam negeri (NERACA).
“Krisis Mesir Picu Indeks Jatuh”: Krisis politik di Mesir dikhawatirkan menyebar ke negara lain dan memicu kenaikan harga minyak. Akibatnya, indeks bursa Eropa dan Asia Anjlok, termasuk Indonesia. Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan turun dari 6,2% menjadi 5,9% oleh Bank Dunia, inflasi meningkat, dan konsumsi melemah (INVESTOR DAILY).
“Keyakinan Konsumen Semakin Terpuruk”: Dalam tiga bulan berturut-turut Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) hasil survei Danareksa Research Institute terus menurun. IKK Juni 2013 turun 1,1% menjadi 90,3 dari sebelu8mnya 91,4 pada Mei 2013, dan 92,5 pada April 2013 (INDONESIA FINANCE TODAY).