BISNIS.COM, JAKARTA— Isu data penerima BLSM yang tidak akurat sehingga 200.000 kartu perlindungan sosial ditarik, menjadi sorotan sejumlah media massa nasional hari ini, Senin (1/7/2013) selain kemungkinan pihak swasta gagal bayar utang serta potensi indeks rebound dan pelemahan harga emas.
“20.000 KPS Ditarik”: Menko Kesra Agung Laksono mengatakan dari 15,5 juta keluarga penerima kartu perlindungan sosial, ada sekitar 20.000 kartu yang ditarik kembali. Alasannya, penerima telah meninggal dunia, pindah alamat, dan beralih status ekonomi (KOMPAS)
“Operator Blok Masela Todong Kontrak Baru”: Bak mendong, hasil belum ada, Inpex Masela Ltd, pengelola blok gas jumbo, blok Masela, sudah meminta perpanjangan kontraki. Sedianya habis tahun 2028, Inpex minta diperpanjang 20 tahun lagi hingga tahun 2048 (KONTAN).
“Utang Swasta Bakal Gagal Bayar”: Walau profil ekonomi Indonesia akan lebih kuat dan tidak bergolak setelah kenaikan harga BBM bersubsidi, persoalan inflasi dan defisit transaksi berjalan di negeri ini masih harus diwaspadai. Sementara utang swasta berpotensi gagal bayar bila pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkelanjutan (NERACA).
“Indeks Berpotensi Rebound”: Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berpotensi rebound pekan ini. Pernyataan penting The Fed bahwa stimulus keuangan Amerika Serikat kemungkinan berlanjut, menjadi sentimen positif. Selain itu, Moody’s menilai penaikan harga BBM bersubsidi positif bagi rating Indonesia (Investor Daily)
“Penurunan Harga Emas Redam Inflasi Juni”: Kenaikan harga BBM bersubsidi rata-rata 33% yang mulai berlaku 22 Juni 2013 diprediksi bakal memicu laju inflasi Juni, di samping tahun ajaran dan persiapan bulan puasa. Sementara penurunan harga emas sedikit meredam laju inflasi (INDONESIA FINANCE TODAY).