BISNIS.COM, JAKARTA—Persoalan data penerima BLSM yang tidak akurat sehingga menimbulkan trauma para kepala desa dan rencana penaikan suku bunga perbankan menjadi sorotan sejumlah media massa nasional hari ini, Jumat (28/6/2013) selain seretnya kucuran kredit ke sektor UKM dan perkiraan puncak inflasi pada Juli-September.
“Kepala Desa Trauma”: Kepala desa di Kabupaten Tasik Malaya semakin cemas menjelang pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Alasannya, hingga kini data jumlah rumah tangga miskin yang dimiliki pemerintah pusat tidak sesuai dengan data Kabupaten Tasik Malaya (KOMPAS)
“Bunga Kredit Perbankan Naik”: Kenaikan suku bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berpotensi mengancam kinerja keuangan bank. Agar kinerja mereka tetap oke, beberapa bank berencana menaikkan suku bunga kredit (KONTAN).
“Kucuran Kredit ke UKM Seret”: Masalah agunan membuat kucuran perbankan ke sektor Usaha Kecil dan Menengah masih seret. Sejauh ini, kalangan perbankan masih melihat agunan debitor UKM tak berkualitas dan nilainya lebih rendah dari nilai kredit yang diajukan (NERACA).
“Puncak Inflasi Juli-September”: Puncak inflasi tahun ini diperkirakan terjadi pada Juli-September. Untuk meredamnya diperlukan kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang jitu. Pada sisi fiskal, pemerintah harus bekerja keras mengamankan pasokan bahan kebutuhan pokok dan ongkos transportasi. Sedangkan pada sisi moneter, Bank Indonesia (BI) mesti disiplin mengendalikan rupiah dan menaikkan BI rate (INVESTOR DAILY)
“Ekspansi Grup Salim Berlanjut”: Grup Salim, melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak usaha, tahun ini cukup aktif melakukan ekspansi usaha. Hingga akhir semester I/2013, tercatat sudah ada tiga transaksi yang memperbesar skala usaha perusahaan milik pengusaha Anthoni Salim tersebut (INDONESIA FINANCE TODAY).