BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media hari ini memilih headline soal beban pajak UKM dan tidak terkendalinya harga bahan kebutuhan pokok, selain soal penguatan IHSG dan terbukanya pilihan untuk membeli saham murah di sektor properti, Kamis (27/6/2013).
UKM Minta Keringanan
Kebijakan pemerintah memberlakukan pajak 1% dari omzet bulanan pelaku usaha kecil dan menengah tidak membebani jika pemerintah memberikan keringanan berbagai tarif. Di sisi lain, pengenaan pajak atas UKM dinilai sebagai bentuk ketidakadilan dari pemerintah (KOMPAS)
SUN Valas Domestik Siap Ramaikan Pasar
Pasar keuangan domestik bakal kedatangan instrumen baru. Tak lama lagi, pemerintah untuk pertama kali akan menerbitkan surat utang negara dalam bentuk valuta asing yakni dolar AS . Ini kali pertama, obligasi valas meluncur di pasar lokal (KONTAN).
Pemerintah Gagal Redam Gejolak Harga Kebutuhan Pokok
Pemerintah dinilai gagal meredam gejolak harga kebutuhan pokok di pasar domestik. Serangkaian kebijakan mulai dari percepatan importasi, inspeksi mendadak, hingga operasi pasar yang sengaja digelar pemerintah untuk menjinakkan harga nyaris tak ada hasilnya. Lonjakan harga pangan, termasuk beras, yang telah berlangsung jauh sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi kini bertambah liar pasca kenaikan BBM. (NERACA).
Indeks Rebound
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia rebound. Pada penutupan perdagangan Rabu (26/6/2013), indeks naik 168,86 poin ke level 4.587,73. Transaksi jual dan beli asing makin seimbang, sehingga net sell makin turun (INVESTOR DAILY)
Tujuh Saham Properti Relatif Murah
Harga tujuh saham emiten properti tercatat masih di bawah harga wajar berdasarkan perhitungan rasio harga saham berbanding pertumbuhan laba bersih per saham. Padahal kinerja harga saham emiten properti tercatat sudah naik relatif tinggi sejak awal tahun, yang diukur dari kenaikan indeks sektor properti sebesar 45% (INDONESIA FINANCE TODAY).