Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUTAN MANGROVE, Militer dan Penyelamatan Lingkungan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Hutan mangrove Indonesia di banyak kawasan semakin tertekan. Kepentingan ekonomi dalam skala besar dan kecil sering mengalahkan kepentingan ekologis yang vital demi kelestarian lingkungan.

BISNIS.COM, JAKARTA -- Hutan mangrove Indonesia di banyak kawasan semakin tertekan. Kepentingan ekonomi dalam skala besar dan kecil sering mengalahkan kepentingan ekologis yang vital demi kelestarian lingkungan.

Cukup banyak hutan bakau di pesisir yang dibabat dan diubah menjadi tambak udang atau apartemen mahal.

Bakau atau mangrove sangat penting dalam banyak hal, di antaranya meredam gelombang laut di pinggir pantai sehingga mengurangi abrasi.

Peran vegetasi payau ini juga memiliki peranan mempertahankan kedaulatan negara termasuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan.

Indonesia dan negara pulau lainnya menghadapi ancaman terhadap kedaulatan karena penaikan permukaan laut dan erosi pantai akibat dampak pemanasan global maupun perubahan iklim.

Akibatnya pulau dan wilayah pesisir akan tenggelam sehingga akan menjadi masalah kedaulatan teritorial.

Untuk menghindari ancaman ini pelibatan militer mungkin menjadi salah satu alternatif. Militer berperan penting mempertahankan kedaulatan negara termasuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan.

Meskipun  agaknya hal itu masih belum terlalu membumi, tetapi sebenarnya militer memiliki dua fungsi utama, yaitu  operasi perang dan operasi selain perang.

Kekuatan militer dapat dioptimalkan melalui berbagai kegiatan seperti pemulihan sumberdaya air dan sungai yang rusak, reboisasi lahan kritis, dan rehabilitasi terumbu karang yang rusak, termasuk upaya pelestarian hutan bakau.

Sebagaimana diketahui anggaran pertahanan di kawasan Asia Pasifik akan mengambil alih posisi Amerika Serikat dan Kanada pada 2021, menurut sebuah studi oleh analis terkemuka IHS Jane.
 
Secara keseluruhan, perdagangan global senjata meningkat 30% periode 2008-2012, dari US$56,5 miliar menjadi US$73,5 miliar. Indonesia sendiri  tahun ini dan tahun-tahun ke depan akan menaikkan anggaran pertahanan.

Alih-alih untuk membeli alat dan senjata untuk berperang, alangkah baiknya jika anggaran pertahanan kita juga mendukung operasi  selain perang.

Kondisi ini mengingat permasalahan perubahan iklim yang dampaknya mulai dirasakan masyarakat dunia yang membutuhkan komitmen untuk mengantisipasinya.

Dengan pelibatan militer dalam operasi penyelematan lingkungan hidup, tentu akan membawa dampak yang positif baik dari segi kedaulatan negara, lingkungan dan peran militer itu sendiri.

 

Teguh Pujonugroho
Jl. Serayu, Nomor 19 Madiun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper