BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali berangkat ke Arab Saudi untuk membahas dampak pemotongan kuota haji 20% serta persoalan pemondokan, katering, angkutan jemaah dan potensi kerugian Rp800 miliar,
"Ya, benar. Menteri telah berangkat Minggu siang," kata Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat.
di Jakarta, Minggu (23/6)
Bahrul tak menjelaskan secara detail mengapa akhirnya Menteri Agama Suryadharma Ali jadi bertolak ke Saudi setelah pada Sabtu lalu dibatalkan rencananya lantaran Menteri Haji Arab Saudi telah mengirim surat bahwa pemotongan kuota haji sebesar 20 persen sudah final.
Yang jelas, kepergian Menag ke tanah suci tersebut dimaksudkan untuk mematangkan segala persiapan jemaah haji dari tanah air.
Ikut bersama Menteri Agama ke Arab Saudi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, Slamet Effendi Yusuf dan Imam Ad-Daruqutni dari Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), serta beberapa anggota DPR, termasuk Ketua Komisi VII DPR Ida Fauziyah dan Nurhayati Assegaf.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Zubaidi juga membenarkan bahwa Menag telah bertolak ke tanah suci. Ia juga melepas keberangkatan Menag dan rombongan di Bandara Soetta hari Minggu(23/6) pukul 11.50 WIB.
Rombongan Menteri dilepas oleh Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Zubaidi, Kepala Biro Umum, Burhanuddin, dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Dede Rosyada.
Menurut Zubaidi, misi rombongan Menteri Agama ke Saudi adalah menyampaikan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyon (SBY) kepada Raja Abdullah, serta membicarakan dampak pengurangan kuota.
"Sesuai surat Menteri Haji, pengurangan kuota jamaah haji sebesar 20 persen itu memang sudah final, sehingga misi Menteri Agama ke Saudi untuk membahas dampak dari pemotongan kuota," terang Zubaidi. (Antara)