Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEADLINES KORAN: Kontraktor Pesimistis, Pasar Modal Lesu, Pasar Beri Sanksi

BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Senin (12/6/2013), menyoroti isu mulai dari pesimistis kontraktor akibat persoalan lahan usaha sampai pada pasar modal yang lesu, dan keragu-raguan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Senin (12/6/2013), menyoroti isu mulai dari pesimistis kontraktor akibat persoalan lahan usaha sampai pada pasar modal yang lesu, dan keragu-raguan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Kontraktor Pesimistis”: Kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi pesimistis dapat meningkatkan produksi minyak bumi di tahun 2014. Hal itu karena kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi terhambat pembebasan lahan, perizinan, dan ketidakpastian hukum. (KOMPAS)

“Reksadana dan Unitlink Terseret Jatuh IHSG”: Sinyal bearish di pasar saham belum berakhir. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terpangkas 3,5% menjadi 4.609,95. Ini adalah penurunan harian terdalam sepanjang tahun 2013. Sebulan terakhir, IHSG sudah anjlok 9,64%.  (KONTAN).

“Pasar Modal Lokal Terancam Jeblok”: Kekhawatiran terjadinya bubble di pasar modal, akhirnya tidak bisa dibendung lagi seiring derasnya dana asing yang keluar dari pasar modal lokal dalam dua pekan terakhir. Imbasnya, investor domestik juga ikut-ikutan panik melepas portofolio saham lantaran tren indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia terus terkoreksi menjauh di bawah level 500.  (NERACA).

“Pasar Beri Sanksi”: Keragu-raguan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi akhirnya direspons negatif oleh pasar. Dalam dua hari berturut-turut, indeks harga saham gabungan di Bursa efek Indonesia rontok 255 poin (5,24%) ke level 4.609, sedangkan nilai tukar rupiah melemah 32 poin (3%) ke posisi Rp9.830 per dolar AS. Para pelaku pasar menyatakan, kejatuhan indeks dan rupiah secara bertubi-tubi merupakan bukti bahwa pasar telah menjatuhkan sanksi kepada pemerintah  (INVESTOR DAILY)

“Harus Bertindak Cepat”: Kalangan pengusaha meminta pemerintah mengambil langkah cepat cepat untuk mengatasi gejolak di pasar keuangan untuk menghindari tekanan yang lebih besar pada sektor riil. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari tekanan lebih dalam pada kinerja perusahaan-perusahaan domestik karena dampak dari tekanan terhadap nilai tukar rupiah (INDONESIA FINANCE TODAY).  (ltc) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper