BISNIS.COM, BOYOLALI--Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) ditemukan sedang berada di pasar-pasar pada saat jam kerja ketika dilakukan razia oleh Tim gabungan penegakan disiplin Pemerintah Kabupaten Boyolali pada hari ini (10/6/2013).
Tim gabungan penegakan disiplin Pemerintah Kabupaten Boyolali melakukan razia terhadap jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di wilayah itu,.
Kegiatan itu menyasar dua pasar tradisional di kawasan perkotaan, yaitu Pasar Sunggingan dan Pasar Kota Boyolali, serta sejumlah toko atau kios di sekitarnya.
Puluhan PNS yang ditemukan petugas saat sedang berada di pasar-pasar tersebut tanpa alasan yang jelas pun terjaring.
Pantauan Solopos.com, razia dilakukan dengan membagi tim menjadi dua kelompok. Di Pasar Sunggingan, satu kelompok memulai penyisiran dari arah barat atau dari tugu sapi, sedangkan kelompok lainnya menyisir dari arah timur atau pertigaan Galaksi. Setelah Pasar Sunggingan, tim pun melanjutkan penyisiran di Pasar Kota Boyolali.
Terhadap PNS yang ditemukan sedang berkeliaran tanpa alasan yang jelas, petugas mencatat identitasnya seperti nama dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tempat PNS tersebut bertugas. Beberapa PNS yang terjaring dalam razia tersebut, rata-rata guru PNS dari beberapa sekolah.
Mereka beralasan berada di pasar-pasar tersebut karena jam mengajar sudah selesai setelah anak-anak sekolah selesai mengikuti tes. Termasuk di antaranya seorang PNS guru yang mengaku bertugas di wilayah Kabupaten Semarang.
Kabid Pembinaan dan Kesejahteraan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali, Waskitho, mengemukakan, selain dalam rangka penegakan Peraturan Pemerintah (PP) No 53/2010 tentang Disiplin PNS, operasi penegakan disiplin terhadap PNS tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-166 tahun Kabupaten Boyolali.
“Selain PNS yang berada di luar kantor pada jam kerja tanpa alasan yang jelas, operasi ini juga menyasar pada kelengkapan seragam PNS,” terang Waskitho ketika ditemui wartawan di sela-sela razia.
Terhadap PNS yang terjaring dalam razia tersebut, Waskitho mengatakan petugas mencatat identitas PNS tersebut. “Ya kami catat nama dan asal satkernya [satuan kerja], kemudian nanti ditindaklanjuti sesuai PP No 53/2010. Untuk pembinaan lebih lanjut oleh atasan langsung di masing-masing satker,” kata Waskitho. (JIBI/SOLOPOS/ Septhia Ryanthie)
